Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Randi, Mahasiswa UHO yang Tewas Tertembak Peluru Tajam

Kompas.com - 28/09/2019, 16:14 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Randi (21), mahasiswa semester VII Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, tewas setelah tertembak peluru tajam di bagian dada sebelah kanan saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), yang berakhir ricuh, Kamis (26/9/2019).

Randi terkena tembak di depan BPR Bahteramas, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, atau sekitar 500 sampai 600 meter dari Gedung DPRD Sultra, pusat unjuk rasa mahasiswa.

Sementara itu, Kapolda Sultra Brigjen (Pol) Iriyanto mengakui bahwa Randi tewas akibat tertembak peluru tajam.

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga pun meminta pertanggungjawaban Polri untuk mengungkap kasus tersebut.

Berikut kisah Randi, mahasiswa UHO yang tewas tertembak peluru tajam:

Demo tolak UU KPK

Sebelum tewas tertembak, Randi menggelar aksi unjuk rasa bersama ribuan mahasiswa lain di depan Gedung DPRD Sultra.

Namun, aksi tersebut berakhir ricuh karena terjadi desakan dari beberapa organisasi kemahasiswaan untuk tidak menerima Ketua DPRD di jalan, tetapi masuk gedung.

Mahasiswa mendesak masuk Gedung DPRD, tetapi polisi langsung menutup pagar. Bentrokan pun pecah. Pagar kawat berduri yang dibentangkan polisi dipindahkan ke pinggir jalan.

Beberapa mahasiswa lalu mulai menyerang kantor DPRD dengan batu. Suara lemparan batu diikuti dengan suara kaca yang pecah.

Polisi langsung membalas dengan semprotan water canon dari dalam gedung. Konsentrasi massa pun terpecah. Tembakan gas air mata membuat pendemo berlarian.

Bukannya mundur, para pengunjuk rasa semakin terpancing melontarkan batu ke arah polisi. Bahkan, beberapa bangunan Gedung DPRD dan sejumlah motor staf dewan terbakar.

Baca juga: Mahasiswa UHO Kendari yang Tewas Saat Demo Tolak UU KPK Luka Parah di Dada

Tewas setelah tertembak

Randi tewas karena luka tembak di dada saat demo berakhir ricuh di Gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019).

"Korban dibawa sudah dalam kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam. Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," kata dokter Yudi Ashari yang menangani korban di Rumah Sakit Ismoyo, Kendari, Kamis malam.

Yudi mengatakan, untuk memastikan jenis peluru yang menewaskan Randi, tim dokter masih menunggu hasil otopsi.

Dokter Yudi menjelaskan, peluru tidak mengenai organ vital, tapi udara yang masuk ke dalam rongga dada tidak bisa keluar atau menekan ke dalam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com