Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Aksi#GejayanMemanggil2, Diikuti Berbagai Elemen hingga Sampaikan 9 Tuntutan

Kompas.com - 30/09/2019, 17:45 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa#GejayanMemanggil2 kembali digelar di Yogyakarta, Senin (30/9/2019).

Aksi damai akan dimulai pada pukul 11.00 WIB, dan aksi damai di Simpang Tiga Kolombo akan berakhir pada pukul 17.00 WIB.

Dalam aksi tagar #GejayanMemanggil2 ini massa akan menyampaikan sembilan tuntutan.

Sebelumnya, aksi serupa juga telah digelar oleh mahasiswa pada 23 September pekan lalu.

Aksi saat itu diberi nama #GejayanMemanggil saat itu, demo mahasiswa menolak antara lain UU KPK, RUU KUHP, serta sejumlah RUU yang dinilai bermasalah.

Berikut fakta selengkapgnya:

1. Aksi diikuti berbagai elemen

Massa aksi damai Aliansi Rakyat Bergerak #GejayanMemanggil saat mengelar aksi di Simpang Tiga KolomboKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Massa aksi damai Aliansi Rakyat Bergerak #GejayanMemanggil saat mengelar aksi di Simpang Tiga Kolombo

Juru bicara Aliansi Rakyat Bergerak #GejayanMemanggil, Nailendra mengatakan, aksi ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, buruh, petani dan para pelajar.

"Kami di sini bersama rakyat Indonesia. Kami di sini bersama rakyat Papua yang terus direpresi. Kami di sini bersama Bali tolak reklamasi. Kami di sini bersama masyarakat di Sulawesi dan Sumatera yang menjadi korban asap dan terus disakiti," kata Nailendra, Senin (30/09/2019).

Disampaikannya, elemen-elemen masyarakat bersepakat menyampaikan sembilan poin tuntutan.

Baca juga: #GejayanMemanggil dan Suara dari Gejayan...

2. Sampaikan sembilan tuntutan

Massa aksi damai Aliansi Rakyat Bergerak #GejayanMemanggil saat melakukan aksi di Simpang Tiga Gejayan.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Massa aksi damai Aliansi Rakyat Bergerak #GejayanMemanggil saat melakukan aksi di Simpang Tiga Gejayan.

Dalam aksi kali ini, lanjut Nailendra, elemen-elemen masyarakat bersepakat menyampaikan sembilan poin tuntutan.

Pertama, hentikan segala bentuk represi dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat.

"Kedua, tarik seluruh komponen militer, usut tuntas pelanggaran HAM, buka ruang demokrasi seluas-luasnya di Papua," ucapnya.

Ketiga, mendesak pemerintah pusat untuk segera menanggulangi bencana dan menyelamatkan korban, tangkap dan adili pengusaha serta korporasi pembakaran hutan, cabut HGU dan hentikan pemberian izin baru bagi perusahaan-perusahaan besar perkebunan.

Keempat, mendesak presiden untuk menerbitkan Perppu terkait UU KPK.

"Kelima, mendesak presiden untuk menerbitkan Perppu terkait UU sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan," katanya.

Keenam, mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

Ketujuh, merevisi pasal-pasal yang dianggap bermasalah dalam RKUHP dan meninjau ulang pasal-pasal tersebut dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat sipil.

Kedelapan, menolak RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, RUU Keamanan, dan Ketahanan Siber, dan RUU Minerba.

"Kesembilan, tuntaskan pelanggaran HAM dan HAM berat serta adili penjahat HAM," tandasnya.

Baca juga: 9 Tuntutan Aksi Damai Aliansi Rakyat Bergerak #GejayanMemanggil

3. Aksi diupayakan berjalan damai

Ribuan mahasiswa mengikuti aksi #GejayanMemanggil di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (23/9/2019). Dalam aksi demonstrasi yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta itu, mereka menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi serta mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU KPK yang sudah disahkan.ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko Ribuan mahasiswa mengikuti aksi #GejayanMemanggil di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (23/9/2019). Dalam aksi demonstrasi yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta itu, mereka menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi serta mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU KPK yang sudah disahkan.

Nailendra mengatakan, aksi yang dilakukan kali ini diupayakan akan berjalan damai sama seperti aksi#GejayanMemanggil pertama.

“Kami berusaha memperketat keamanan, bekerja sama dengan pihak-pihak kepolisian, dan berkomunikasi dengan warga, RW, dan lurah. Kami akan tetap menjaga dan berkomitmen untuk terus melakukan aksi damai,” ujarnya.

Masih dikatakannya, upaya itu akan terus ditekankan kepada massa, meskipun ada provokasi yang memancing tindakan kekerasan mengatasnamakan aliansi-aliansi pelajar melalui media sosial.

“Kami rapi secara teknis, dan segala korlap dan kordum sepakat memantau dan mengecek agar aksi damai yang terus kami kedepankan,” kata dia.

Baca juga: Aksi #GejayanMemanggil2 Digelar Hari Ini, Apa Tuntutannya?

4. Polisi turunkan 300 personel

Anggota Kepolisian saat mengatur arus lali lintas di Simpang Tiga KolomboKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Anggota Kepolisian saat mengatur arus lali lintas di Simpang Tiga Kolombo

Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan, pihaknya mengerahkan 300 personel untuk mengamankan jalannya aksi damai#GejayanMemanggil2.

"Total ada 300 personel. Itu gabungan Polres Sleman dengan polsek-polsek," ujarnya saat di temui di Simpang Tiga Kolombo, Jalan Gejayan, Senin.

Rizky menyampaikan, dari informasi yang didapatnya, aksi damai #GejayanMemanggil 2 diikuti oleh ribuan orang.

"Informasi yang saya terima sampai ini 3.000-an, ini massa sudah mulai berjalan ada yang dari UGM, ada yang dari mulai berjalan UIN," ujarnya.

Baca juga: Polres Sleman Turunkan 300 Personel Amankan Aksi #GejayanMemanggil 2

Sumber: KOMPAS.com (Wijaya Kusuma, Luthfia Ayu Azanella)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com