Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Makan Ikan, 3 Warga Tewas, Kucing Peliharaan Juga Mati

Kompas.com - 30/09/2019, 12:30 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tiga orang asal Desa Oni, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas usai menyantap ikan.

Tiga orang itu yakni, Nance Kase (43), Erni Kase (17) dan Roland Banamtuan berusia satu tahun.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres TTS Iptu Jamari mengatakan, selain tiga orang tewas, ada juga tiga orang lainnya yang masih menjalani perawatan medis.

Tiga orang yang menjalani perawatan medis itu yakni Marti Banamtuan (12), Jingfi Banamtuan (13) dan Marto Banamtuan (14).

"Ada juga kucing peliharaan mereka yang juga ikut mati. Mereka adalah satu keluarga," ujar Jamari kepada Kompas.com, Minggu (29/9/2019).

Baca juga: Menangis Sesenggukan, YN Menyesal Biarkan Bayinya Tewas di Bak Mandi

Kejadian itu bermula pada pada 26 September 2019, sekitar pukul 09.30 WITA.

Saat itu, Mikael Banamtuan yang merupakan suami dari Nance Kase, pergi ke laut untuk mengecek pukat.

Mikael pun berhasil mendapat seekor ikan dan membawanya pulang ke rumah.

Setibanya di rumah, Mikael lalu menyuruh istrinya Nance untuk memasak ikan tersebut.

Selanjutnya, Mikael pergi ke sumur yang berjarak sekitar 1 kilometer untuk mengambil air.

Sekitar 30 menit kemudian, Mikael kembali ke rumah dan mendapati enam orang sudah dalam keadaan tergeletak.

Nance Kase dan Roland Banamtuan ditemukan meninggal di rumah. Sedangkan, Erni Kase meninggal setelah 10 menit tiba di Puskesmas Kualin.

Selanjutnya, tiga orang lainnya dibawa ke Puskesmas Kualin untuk mendapat pertolongan medis.

"Setelah dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter dari Puskesmas, diduga kuat tiga orang tersebut meninggal karena keracunan ikan Buntal yang dibawa Mikael,"ujar Jamari.

Polisi yang turun ke lokasi kemudian menjelaskan kepada keluarga soal kejadian itu.

"Keluarga menerima kematian tersebut dan keluarga pun membuat surat pernyataan penolakan dilakukan otopsi. Keluarga menerima kematian itu sebagai musibah," kata Jamari.

Baca juga: Mbah Sadinah Terharu Saat Sendok yang Dia Jual untuk Makan Dikembalikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com