Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pelaku Inses Berhubungan Intim di Samping Jenazah | Teror Bakar Kantor Pemerintah di Papua

Kompas.com - 26/09/2019, 06:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tentang pembunuhan sadis ibu dan dua anak angkat terhadap bocah berusia 5 tahun berinisial NP di Sukabumi, masih menjadi sorotan pembaca.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, SR alias Yuyu (39) dan salah satu anaknya, RG (16), melakukan hubungan intim di samping jenazah NP (5).

Hal itu dilakukan SR dan RG setelah membunuh NP dengan cara mencekik bocah malang itu.

Selain itu, berita tentang pembakaran kantor pemerintahan di Kabupaten Yalimo Papua juga menyita perhatian masyarakat.

Aksi teror pembakaran kantor pemerintah di wilayah tersebut hingga saat ini masih didalami polisi.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Berhubungan intim di samping jenazah NP

Tiga tersangka perkara pemerkosaan dan pembunuhan anak angkat dibawa ke Polres Sukabumi Kota dari Polsek Cibadak,  Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/2019)KOMPAS.COM/BUDIYANTO Tiga tersangka perkara pemerkosaan dan pembunuhan anak angkat dibawa ke Polres Sukabumi Kota dari Polsek Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/2019)

Fakta mengejutkan terungkap dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan NP.

"Yang lebih zalimnya lagi, setelah korban dicekik, ibu dan anak kandungnya ini melakukan hubungan intim di dekat korban," kata Nasriadi, Selasa (24/9/2019).

Nasriadi mengatakan, SR, RG, dan anak SR, P (14), yang juga tersangka pembunuhan NP, sering melakukan inses bertiga saat suami SR tidak berada di rumah.

Hal itu mereka lakukan karena sering menonton video porno. Sebelum membunuh NP, diketahui RG dan P sering memerkosa NP, adik angkat mereka.

Baca berita selengkapnya: Setelah Bunuh Bocah 5 Tahun, Ibu dan Anak Berhubungan Intim di Samping Jenazah Korban

2. Teror pembakaran kantor pemerintah di Yalimo, Papua

Bangunan Kantor pemerintahan di Kabupaten Yalimo, Papua, terbakar pada Selasa (24/9/2019) malamDok Humas Polda Bangunan Kantor pemerintahan di Kabupaten Yalimo, Papua, terbakar pada Selasa (24/9/2019) malam

Sebuah bangunan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yalimo, Papua, dibakar sekelompok orang, Selasa (24/9/2019) malam.

"Tadi malam (24/9/2019) sekitar pukul 19.30 WIT telah terjadi pembakaran bangunan bekas kantor Bupati Yalimo yang saat ini digunakan untuk kantor Dinas Kominfo, Satpol PP, BKD dan Dinas Kearsipan," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM. Kamal, di Jayapura, Rabu (25/9/2019).

Diduga kuat bangunan tersebut sengaja dibakar oleh sejumlah orang. Di lokasi lain, juga terjadi upaya pembakaran yang sempat digagalkan oleh warga setempat.

Baca berita selengkapnya: Kompleks Kantor Pemerintah di Kabupaten Yalimo Papua Dibakar

3. Sebanyak 9 oknum polisi jadi tersangka kematian Zaenal

Inilah suasana pemeriksaan 9 tersangka penganiaya Zainal Abidin (29) di Ruang Ditreskrimum Polda NTB, 9 TKS langsung ditahan setelah jalani pemeriksaan, Rabu (25/9/2019).KOMPAS.com/FITRI R Inilah suasana pemeriksaan 9 tersangka penganiaya Zainal Abidin (29) di Ruang Ditreskrimum Polda NTB, 9 TKS langsung ditahan setelah jalani pemeriksaan, Rabu (25/9/2019).

Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menyelidiki kasus kematian Zaenal Abidin (29), warga Dusun Tunjang Selatan, Desa Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur.

Hari ini, Rabu (25/9/2019), Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB memeriksa 9 tersangka yang semuanya merupakan anggota polisi.

Seusai diperiksa, penyidik Polda NTB langsung melakukan penahan terhadap 9 tersangka.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kesembilan tersangka diperiksa di ruang penyidik Ditreskrimum Polda NTB.

Proses pemeriksaan berlangsung tertutup. Wartawan hanya diperkenankan mengambil gambar dari luar ruangan, agar tidak mengganggu proses pemeriksaan.

Baca berita selengkapnya: 9 Polisi Tersangka Penganiaya Zaenal Ditahan Polda NTB

4. Fakta baru di balik Negeri di Atas Awan

Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas - Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri di Atas Awan di Gunung Luhur, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.DOK. Humas Pemerintah Provinsi Banten Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas - Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri di Atas Awan di Gunung Luhur, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.

Negeri di atas awan Gunung Luhur yang berada di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, kini ramai dikunjungi wisatawan.

Wisatawan yang datang tentunya penanasaran dan ingin melihat langsung panorama hamparan awan dari atas gunung.

Akibatnya, kemacetan pun tak terhindarkan hingga muncul keluhan debu dari para wisatawan.

Kemacetan terjadi lantaran jumlah pengunjung yang membeludak, hingga 30.000 orang pada akhir pekan kemarin.

Akibatnya, debu muncul lantaran jalan masih tanah dan dalam pengerjaan sepanjang dua kilometer.

Untuk itu, Gubernur Banten Wahidin Halim menghimbau kepada wisatawan untuk tidak datang ke negeri di atas awan hingga tiga bulan mendatang.

Baca berita selengkapnya: Fakta di Balik Gubernur Banten Imbau Wisatawan Tak Datang ke Negeri di Atas Awan 3 Bulan Mendatang

5. Klarifikasi video polisi masuk ke masjid mengenakan sepatu

Anggota Polisi masuk masjid mengenakan sepatu sambil membawa tameng dan pentungan memukuli mahasiswa terekam video amatir dan menjadi viral di media sosial.KOMPAS.com/HENDRA CIPTO Anggota Polisi masuk masjid mengenakan sepatu sambil membawa tameng dan pentungan memukuli mahasiswa terekam video amatir dan menjadi viral di media sosial.

Sebuah video yang menampilkan polisi berseragam lengkap membawa tameng dan pentungan masuk ke dalam masjid, menjadi viral di media sosial, Selasa (24/9/2019).

Dalam video tersebut, polisi yang masih mengenakan sepatu, memukuli mahasiswa yang diduga melakukan demo menolak pengesahan Undang-Undang KPK, RKUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan dan RUU Minerba.

Berbagai komentar di media mengecam anggota polisi yang masuk masjid mengenakan sepatu hingga memukuli mahasiswa. Peristiwa itu diduga terjadi pada saat demo mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani awalnya mengatakan, video yang viral tersebut bukan terjadi di Kota Makassar.

Baca berita selengkapnya: Viral Video Polisi Pakai Sepatu Masuk Masjid dan Pukuli Mahasiswa, Ini Klarifikasinya

Sumber: KOMPAS.com (Hendra Cipto, Candra Setia Budi, Fitri Rachmawati, Dhias Suwandi, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com