Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua GP Ansor Jateng Saat Hadiahi Paus Fransiskus Batik Truntum

Kompas.com - 25/09/2019, 20:30 WIB
Riska Farasonalia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.comKetua PW GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly mencuri perhatian Paus Fransiskus saat Sholahuddin mengunjungi Vatikan, Rabu (25/9/2019).

Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini, saat itu tengah berada di kerumunan jemaat. Gus Sholah secara khusus dipanggil untuk mendekat ke area VVIP atau tamu khusus untuk bersalaman dengan Paus Fransiskus.

Pada momentum istimewa itu, Gus Sholah juga mendapat kesempatan memberikan cendera mata kepada Paus Fransiskus berupa batik karya perancang busana ternama Indonesia.

“Barusan ikut audiensi umum dengan Pope Francis, saya dipanggil untuk mendekat masuk barikade tamu VVIP. Saya memperkenalkan diri lalu memberi hadiah batik motif Boketan Truntum untuk Paus,” ujar Gus Sholah saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Fakta di Balik Jabat Tangan Wanita Berhijab dengan Paus Fransiskus, Sebut Muslim dari Indonesia hingga Mimpi yang Jadi Nyata

Menurut Gus Sholah, batik diberikan karena batik adalah warisan budaya Indonesia.

Selain itu batik merupakan identitas bangsa Indonesia di mata dunia internasional.

"Sedangkan pemilihan batik motif Boketan Truntum untuk Paus, memiliki pesan tentang keindahan serta keabadian cinta kasih sesama umat manusia," ujar dia.

Gus Sholah menceritakan bahwa Paus menyampaikan sejumlah pesan, di antaranya pesan untuk saling mendoakan.

"Sambil salaman, Pope Francis bilang 'i pray for you, you pray for me', dan beberapa kali bilang 'pray for me', dua sampai tiga kali ke saya,” ujar Gus Sholah.

Selain kepada Paus Fransiskus, Gus Sholah juga memberikan hadiah Batik pada Sekretaris Pontifical Council for Interreligious Dialogue Vatican Mgr Indunil Kodithuwakku, di Vatikan, Selasa (24/9/2019) sore waktu setempat.

Perlu diketahui Gus Sholah mendampingi Katib Aam Syuriah PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas ke Vatikan dalam rangka sosialisasi dan kampanye perdamaian Islam yang ramah dengan menjalin kerjasama antara Nahdlatul Ulama dan Vatikan.

Baca juga: Cerita di Balik Foto Viral Wanita Berhijab dari Semarang Bersalaman dengan Paus Fransiskus

Sementara sosialisasi yang dimaksud adalah hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama di Banjar Patroman, Jawa Barat pada Februari 2019.

Munas antara lain memutuskan menghilangkan sebutan kafir bagi warga negara Indonesia yang bukan beragama Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com