WAMENA, KOMPAS.com – Pemerintah dan aparat TNI dan Polri meminta masyarakat tak membawa senjata tajam di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Hal ini disampaikan kepada masyarakat, lantaran masyarakat merasa takut dan menjadi korban aksi demo yang dilakukan para pelajar yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua menegaskan, ia telah meminta aparat keamanan untuk melakukan sweeping kepada masyarakat yang membawa senjata tajam di dalam Kota Wamena atau di lokasi pengungsian.
Baca juga: Warga Penuhi Pangkalan TNI AU, Ingin Keluar dari Wamena
“Lahkah sweeping alat tajam ini diambil pemerintah daerah agar tidak menimbulkan ke kekhawatiran masyarakat dan ini sudah kami diintruksikan. Pemda atau saya sendiri juga telah turun untuk menyampaikan kepada masyarakat yang ada di pinggiran jalan, untuk tidak terprovokasi dengan isu hoaks, hingga menimbulkan aksi serang antar masyarakat,” kata Jhon, Rabu (25/9/2019).
Bupati menegaskan, telah menjamin keamanan masyarakat di wilayahnya, dan pemerintah bersama aparat keamanan, untuk mengembalikan situasi kota ini menjadi aman.
Ia menegaskan TNI/ Polri telah menempatkan sejumlah aparat gabungan di beberapa jalan masuk ke Kota Wamena, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama terjadi.
“Jangan lagi membawa senjata tajam di jalanan,” beber dia.
Baca juga: Korban Tewas Kerusuhan Wamena Bertambah Jadi 29 Orang
Kepala Distrik Kurulu Yuda Dafarius Dabi menyatakan, atas nama asosiasi, 40 kepala distrik dan 328 kampung di Jayawijaya menyatakan, jika tidak boleh lagi ada yang membawa alat tajam di Jayawijaya.
Ia menegaskan, budaya di Kabupaten Jayawijaya tak ada yang membawa alat tajam di jalan-jalan, sehingga pihaknya juga melarang masyarakat membawa alat tajam.
“Kami di wilayah distrik dan kampung yang ada di luar Kota Wamena itu aman dan terkendali, tak ada pergerakan masa atau apapun , masalah yang ada ini terjadi hanya di kota saja sehingga kami pastikan situasi di distrik dan kampung itu aman terkendali,” ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.