Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Saat Ditangkap, 2 Pembunuh Santri Ditembak

Kompas.com - 09/09/2019, 11:15 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Jajaran Satreskrim Polresta Cirebon, Jawa Barat, menembak dua pelaku penusukan terhadap santri Ponpes Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, Muhammad Rozien (17), karena melawan saat akan ditangkap.

"Kedua pelaku kita tindak tegas (tembak) bagian kakinya, karena mencoba melawan petugas," kata Wakapolresta Cirebon Kompol Marwan Fajrian di Cirebon, Minggu (8/9/2019).

Menurut dia, kedua pelaku saat akan ditangkap mencoba melarikan diri dengan cara melawan petugas yang kala itu akan membekuk mereka.

"Namun dengan kesigapan petugas, para pelaku tidak sempat kabur, karena dihadiahi timah panas terlebih dahulu dan langsung tersungkur," katanya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] 200 Mahasiswa asal Papua Pulang Kampung | Santri Tewas Saat Menunggu Ibunya

Marwan mengatakan, dua pelaku penusukan Rozien masing-masing berinisial YS dan RM yang merupakan warga Kota Cirebon.

"YS merupakan pelaku utama yang menusuk korban dengan pisau belati, sedangkan RM sebagai joki atau pengendara sepeda motor," ujarnya.

Dari tangan tersangka, polisi menyita sebilah pisau belati yang digunakan untuk menusuk korban dan satu unit sepeda motor sebagai alat yang digunakan saat kejadian.

Tersangka YS merupakan residivis kasus yang sama yaitu pencurian dengan disertai ancaman.

"YS baru keluar dari penjara satu setengah bulan yang lalu, dia dihukum atas kasus pencurian dengan kekerasan," katanya.

Kedua pelaku penusukan dibekuk kurang dari 1x24 jam setelah melakukan penusukan terhadap korban pada Jumat (6/9/2019) malam.

Baca juga: Hendak Jemput Ibunya, Seorang Santri Tewas Ditusuk Orang Bertato

Sebelumnya diberitakan, Mohammad Rozian, santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, meninggal dunia ditusuk orang tidak dikenal di Jalan Ciptomangunkusumo Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (6/9/2019).

AKBP Roland Ronaldy, Kapolres Cirebon Kota menyampaikan, kejadian itu bermula saat Rozian bersama rekannya QG (17) sedang duduk di seberang jalan toko buku Gramedia Ciptomangunkusumo pukul 20.30 WIB Jumat malam.

Santri yang masih berusia 17 tahun sedang menunggu kedatangan ibunya yang sedang dalam perjalanan dari Kalimantan untuk menemuinya.

Tiba-tiba seorang tidak dikenal menggunakan sepeda motor menghampiri Rozian dan QG. Dia langsung menuding bahwa Rozian telah memukul rekannya.

Rozian menjawab, tidak tahu menahu perihal pemukulan tersebut. Ia bersikeras bukan dirinya yang melakukan pemukulan.

QG, rekan korban spontan langsung berlari meminta tolong warga karena melihat orang tidak dikenal tersebut membawa senjata tajam.

"Seorang yang datang kemudian menanyakan, apakah yang bersangkutan (korban) memukuli temannya (pelaku). Setelah itu baru yang bersangkutan melakukan tindakan penusukan," kata Roland kepada Kompas.com saat ditemui di Kantor Polres Cirebon Kota, Sabtu (7/9/2019).

Saat QG kembali lagi, MR sudah tergeletak dengan luka tusuk di bagian dada. Dari dalam mulutnya mengeluarkan darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com