Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak Tukang Becak Raih Gelar Doktor di Usia 27 Tahun

Kompas.com - 08/09/2019, 12:03 WIB
Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Cukup bahagia karena perjuangan dan cita-cita saya untuk meraih pendidikan yang tertinggi bisa terwujudkan," ungkap dia.

Laila, yang hingga kini masih menjadi asisten dosen di kampusnya, punya tips belajar agar bisa sukes. Di antaranya, lebih banyak waktu dan kesempatan untuk belajar daripada menyia-nyiakan waktu untuk main-main.

Ketika di kampus, mulai jam 7 pagi dan baru pulang jam 11 malam. "Selain berlajar yang tekun, jangan lupa berdoa. Doa juga orangtua lebih penting daripada doa kita sendiri," ucap dia.

Laila berpesan kepada pelajar yang sedang menempuh pendidikan, agar jangan mudah pasrah kepada keadaan. Baik keadaan ekonomi ataupun kemampuan pribadi.

Baginya, orang miskin sama-sama memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi. Tidak ada orang bodoh jika keinginan untuk belajar sangat kuat.

Baca juga: Periksa Data Rekening, Polisi Singgung Beasiswa S2 Veronica Koman

"Kata siapa orang miskin tidak bisa sukses? Saya sudah membuktikannya. Ayah saya tukang becak dan ibu saya buruh tani. Namun, tekad yang kuat untuk mengangkat martabat kedua orangtua saya, saya menjawabnya dengan prestasi pendidikan," ujar dia.

Saningrat, ayah Laila mengaku sangat bangga dengan anak sulungnya. Untaian doa setiap waktu dan deraian air mata, menjadi persembahan terbaik untuk anaknya.

Sebab, sejak Laila menempuh pendidikan di ITS, dirinya tidak banyak membantu dari segi pembiayaan. Laila sudah mandiri sejak masih SMA hingga ke perguruan tinggi.

"Seingat saya, biaya yang saya keluarkan hanya untuk membelikan dia sepeda motor dan laptop. Selain itu, saya sudah tidak membiayainya karena Laila sudah mengaku mandiri," ungkap Saningrat, saat ditemui di kediamannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com