Mengenai mayoritas wisatawan asal Malaysia, menurut Amri, tidak cukup beralasan untuk menjadikan Danau Toba berlabel wisata halal.
"Karena selama ini tidak ada keluhan signifikan mengenai halal. Biarkan Datau Toba itu berkembang dengan sendirinya dengan alam dan kearifan lokalnya, tanpa harus merusak dan mengkotak-kotakkan," kata Amri.
Saat berorasi, mahasiswa memainkan alat musik khas Batak seperti taganing dan sulim (seruling Batak).
Sementara itu, dari BPODT tidak ada yang bersedia memberikan keterangan. Mereka hanya memanggil beberapa orang dari massa aksi untuk masuk ke dalam kantor.
Setelah keluar, perwakilan massa aksi tersebut membawa secarik kertas lalu membacakannya dengan pengeras suara.
Dalam surat yang dibacakan, BPODT akan memfasilitasi pertemuan pada Rabu (4/9/2019) mendatang.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengungkapkan akan mengembangkan konsep wisata halal di Kawasan Danau Toba.
Termasuk juga melakukan penataan pemotongan hewan berkaki empat (babi). Hal itu untuk mendukung kemajuan pariwisata Danau Toba.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.