PALEMBANG, KOMPAS.com- Alisya, bayi kembar siam yang menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSM) Palembang, meninggal sesaat setelah menjalani operasi pemisahan, Selasa (27/8/2019).
Sementara, Aysha yang merupakan kakak dari Alisya selamat dan menjalani perawatan intensif.
Dokter spesialis bedah anak RSMH Palembang Sindu Saksono mengatakan, bayi kembar dari pasangan Orin Safitri (26) dan Afit (30) tersebut hanya memiliki satu paru-paru.
Selain itu, saat dilahirkan, bagian perut, dada hingga pinggang menempel. Bahkan, Alisya tidak memiliki paru-paru.
"Hasil observasi saat dirujuk ke sini, bayi satu menunjang kehidupan adiknya bayi dua, karena hanya memiliki satu paru-paru," kata Sindu usai melakukan operasi.
Baca juga: Bayi Kembar Siam Usia 14 Hari Aysha-Alisya Jalani Operasi Pemisahan
Operasi selama tujuh jam itu berhasil memisahkan kedua bayi tersebut. Namun, pihak dokter tak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan Alisya karena kondisinya terus menurun.
"Mohon maaf dari operasi yang sulit ini kami hanya bisa menyelamatkan satu bayi," ujarnya.
Dokter spesialis anak RSMH Palembang Ria Nova menambahkan, kejadian yang dialami oleh Aysha dan Alisyah merupakan mixed tharaeo abdomino pyrapagus atau penyatuan di sebagian badan dada dan perut sampai ke pinggang.
Aysha yang berhasil selama pascaoperasi, akan ditempatkan di ruangan neonatal intensive care unit (NICU) RSMH Palembang selama sepekan.
"Kita akan memantau luka yang ditutup usai operasi serta sirkulasi darahnya. Apakah ada tanda-tanda infeksi atau tidak," jelas Ria.
Diberitakan sebelumnya, pasangan bayi kembar siam Aysha dan Alisya menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (27/8/2019).
Baca juga: Ridwan Kamil: Pemprov Jabar Siap Bantu Kembar Siam Dempet Kepala Fadli-Fadlan
Humas RSMH Palembang Akhmad Suhaimi mengatakan, bayi berjenis kelamin perempuan itu merupakan anak dari pasangan Orin Safitri (26) dan Afit (30).
Aysha dan Alisya berusia 14 hari yang merupakan anak pertama dari Afit.
"Saat dilahirkan secara caesar, usia kandungannya 35 minggu atas indikasi eklamsi," kata Akhmad.
Akmad menjelaskan, ketika bayi kembar itu dilahirkan, kondisi mereka dalam keadaan perut dan dada saling menempel.
Setelah 14 hari dilahirkan, barulah tim dokter merencanakan operasi pemindahan.
"Berat total bayi 2340 gram. Selama kehamilan, ibu bayi selalu cek kehamilan. Setelah usia kandungan 28 minggu baru diketahui bahwa bayi kembar siam," ujarnya.
Operasi ditangani empat dokter dari RSMH Palembang. Mereka adalah dr Agus Harianto, Poerwadi, Heroe Soebroto, dan Bambang Pudjo Semedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.