Salin Artikel

Hanya Miliki Satu Paru-paru, Satu Bayi Kembar Siam Meninggal Usai Jalani Operasi Pemisahan

Sementara, Aysha yang merupakan kakak dari Alisya selamat dan menjalani perawatan intensif.

Dokter spesialis bedah anak RSMH Palembang Sindu Saksono mengatakan, bayi kembar dari pasangan Orin Safitri (26) dan Afit (30) tersebut hanya memiliki satu paru-paru.

Selain itu, saat dilahirkan, bagian perut, dada hingga pinggang menempel. Bahkan, Alisya tidak memiliki paru-paru.

"Hasil observasi saat dirujuk ke sini, bayi satu menunjang kehidupan adiknya bayi dua, karena hanya memiliki satu paru-paru," kata Sindu usai melakukan operasi.

Operasi selama tujuh jam itu berhasil memisahkan kedua bayi tersebut. Namun, pihak dokter tak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan Alisya karena kondisinya terus menurun.

"Mohon maaf dari operasi yang sulit ini kami hanya bisa menyelamatkan satu bayi," ujarnya.


Dokter spesialis anak RSMH Palembang Ria Nova menambahkan, kejadian yang dialami oleh Aysha dan Alisyah merupakan mixed tharaeo abdomino pyrapagus atau penyatuan di sebagian badan dada dan perut sampai ke pinggang.

Aysha yang berhasil selama pascaoperasi, akan ditempatkan di ruangan neonatal intensive care unit (NICU) RSMH Palembang selama sepekan.

"Kita akan memantau luka yang ditutup usai operasi serta sirkulasi darahnya. Apakah ada tanda-tanda infeksi atau tidak," jelas Ria.

Diberitakan sebelumnya, pasangan bayi kembar siam Aysha dan Alisya menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (27/8/2019).

Humas RSMH Palembang Akhmad Suhaimi mengatakan, bayi berjenis kelamin perempuan itu merupakan anak dari pasangan Orin Safitri (26) dan Afit (30).


Aysha dan Alisya berusia 14 hari yang merupakan anak pertama dari Afit.

"Saat dilahirkan secara caesar, usia kandungannya 35 minggu atas indikasi eklamsi," kata Akhmad.

Akmad menjelaskan, ketika bayi kembar itu dilahirkan, kondisi mereka dalam keadaan perut dan dada saling menempel.

Setelah 14 hari dilahirkan, barulah tim dokter merencanakan operasi pemindahan.

"Berat total bayi 2340 gram. Selama kehamilan, ibu bayi selalu cek kehamilan. Setelah usia kandungan 28 minggu baru diketahui bahwa bayi kembar siam," ujarnya.

Operasi ditangani empat dokter dari RSMH Palembang. Mereka adalah dr Agus Harianto, Poerwadi, Heroe Soebroto, dan Bambang Pudjo Semedi.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/28/06300071/hanya-miliki-satu-paru-paru-satu-bayi-kembar-siam-meninggal-usai-jalani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke