KOMPAS.com - Pasca-kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus berupaya melakukan dialog dengan para mahasiswa.
Namun demikian, hal tersebut belum sempat terwujud karena pihak mahasiswa ingin berdialog secara intern mahasiswa di asrama tersebut.
Sementara itu, Risma berjanji akan memperbaiki asrama mahasiswa Papua yang mengalami kerusakan pasca-pengepungan ormas.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Wali Kota Surabaya Risma bersedia membantu pembangunan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur.
Bahkan, jauh-jauh hari, Risma mengaku sudah berkirim surat kepada Gubernur Papua agar gedung Asrama Mahasiswa Papua tersebut bisa segera direnovasi.
"Makanya saya membuat surat ke Pemprov Papua untuk bisa diperbaiki," ujar Risma usai menemui Lenis Kogoya, Staf Khusus Presiden di Surabaya.
Baca juga: Risma Akan Bantu Renovasi Pembangunan Asrama Papua di Surabaya
Sejatinya, Risma ingin mendatangi dan berdialog dengan para mahasiswa di asrama yang ada di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/8/2019).
Namun, rencana tersebut batal dilakukan karena para mahasiswa belum mau menerima siapa pun tamu yang akan berkunjung ke sana.
"Iya, kebetulan saya dilarang (oleh staf Wali Kota). Mereka masih mau bicara dulu sebelum aku ke sana," kata Risma di rumah dinas wali kota, Surabaya, Selasa.
Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya agar bisa menemui mahasiswa asal Papua tersebut guna mengurai dan mencari solusi atas masalah yang terjadi.
"Saya berusaha mendekat, tapi mereka enggak mau, gitu ya. Mungkin nanti melalui Pak Lenis (Kogoya) ya," ujar Risma.
Baca juga: Mahasiswa Papua di Surabaya Belum Buka Diri, Risma Tetap Berupaya Temui Mereka
Saat rombongan DPR RI mengunjungi asrama, Rabu (21/8/2018) siang, para mahasiswa di dalam asrama juga enggan untuk menemui.