Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan DPR RI Gagal Masuk Ke Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

Kompas.com - 21/08/2019, 13:02 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Rombongan DPR RI mengunjungi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, Rabu (21/8/2018) siang.

Selain wakil ketua DPR RI Fadli Zon, juga dalam rombongan tersebut juga ada sejumlah anggota legislatif dari Papua dan Papua Barat seperti Jimmy Demianus Ijie, Willem Wandik, Steven Abraham dan Michael Wattimena.

Rombongan tersebut datang sekitar pukul 11.30 WIB.

Kemudian, dua anggota DPR RI terlihat turun dari kendaraan. Namun mereka hanya berdiri di depan asrama yang pintu gerbangnya tertutup rapat.

Salah satu dari mereka sempat memanggil, "adik,adik" namun tidak ada balasan dari dalam.

Fadili Zon tidak ikut turun dari kendaraan. Dia hanya memantau dari dalam kendaraan. Politisi Partai Gerindra itu baru turun setelah meladeni wawancara wartawan.

Baca juga: Risma Pastikan Mahasiswa Papua di Surabaya Aman

Pantauan Kompas.com di lokasi, pintu gerbang asrama mahasiswa Papua di Surabaya sendiri terlihat tertutup rapat.

Di depan pintu gerbang terpampang spanduk warna putih bertuliskan "Siapapun Yang Datang Kami Tolak" dengan huruf warna merah.

Sejumlah penghuni terlihat keluar masuk dari salah satu sisi pintu gerbang.

Merasa tidak akan bisa masuk ke asrama mahasiswa Papua, rombongan DPR RI pun bergegas meninggalkan Jalan Kalasan.

Fadli Zon, sebelum meninggalkan Jalan Kalasan mengatakan, pihaknya ingin melihat dari dekat mahasiswa Papua di Surabaya.

Baca juga: Banyak Warga Asli Papua yang Sukses di Surabaya, Risma Diapresiasi

"Setelah ini kami akan diskusikan apa yang sebenarnya menimpa para mahasiswa asal Papua itu dengan pihak terkait seperti Gubernur Jawa Timur dan aparat keamanan," jelasnya.

Dia mengaku tidak ingin menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi, karena menurut dia harus ada investigasi menyeluruh untuk memberikan gambaran fakta yang berimbang.

"Jadi perlu ada investigasi yang mencakup segala hal tentang masalah ini," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com