Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Setelah dari Surabaya, ke Mana Risma Akan Melangkah?

Kompas.com - 20/08/2019, 14:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MASA jabatan Tri Rismaharini atau Risma sebagai Wali Kota Surabaya akan segera berakhir. Risma tidak bisa mencalonkan kembali karena sudah menjabat selama dua periode. Sejumlah langkah politik untuk Risma pun dipersiapkan.

Ke mana Risma akan melangkah?

Saya berkesempatan mewawancarai Risma pekan lalu. Saat saya mewawancarai Risma, kebetulan sekali bertepatan dengan isu yang sedang viral mengenai pengelolaan sampah DKI Jakarta dan Surabaya.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Nasdem Bestari Barus tiba-tiba membandingkan pengelolaan sampah di kedua provinsi tersebut.

Kebetulan juga, Risma didapuk menjadi pengurus di DPP PDI-P. Seumur-umur, Risma belum pernah tercatat dalam kepengurusan partai.

Ada apa gerangan?

Kenapa nama Risma mendadak muncul atau “dimunculkan” ke permukaan. Sulit untuk tidak mengaitkan peristiwa ini dalam bingkai kerja-kerja politik. Saya coba menjabarkannya.

Pertama, saat ini Risma berada di masa akhir jabatannya. Pada 2020 nanti pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak akan digelar. Surabaya termasuk kota dari 270 kota di Indonesia yang akan menggelar hajatan ini.

Nah, pada 2020 ini jabatan Risma akan berakhir. Tingkat kepuasan masyarakat Surabaya tercatat di atas rata-rata. Ratusan penghargaan pun telah diterima Risma.

Lantas, ke mana Risma akan melangkah setelah lengser dari Surabaya? Wajar jika muncul pikiran bahwa para partai pengusung Risma telah menyiapkan gelanggang berikutnya bagi sang Wali Kota teladan ini.

Kedua, Pilkada DKI Jakarta akan digelar 2022. Kesannya memang masih lama. Tapi, ingatkah kita pada Pilkada Ibu Kota 2017?

Sejak awal 2016, gaduhnya mulai terasa. Artinya untuk Pilkada 2022, kegaduhan politik akan mulai terasa setahun sebelumnya.

Ketiga, kita punya cerita tentang kiprah Jokowi yang menjadi Wali Kota Solo dua periode, lanjut masuk Jakarta sebagai gubernur.

Dari tiga poin di atas, pantaslah kita bertanya, apakah Risma tengah dipersiapkan untuk masuk ke Balai Kota Jakarta?

Mungkin langkah-langkah politik memang tengah dipersiapkan untuk Risma. Namun, pertanyaannya, maukah Risma naik level berikutnya?

Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga di Surabaya, Jawa Timur, Suko Widodo punya pendapat menarik.

"Risma itu gila kerja, bukan gila jabatan. Bagi dia, yang penting punya manfaat bagi sesama, bukan kekuasaan!" kata Suko.

Tanggapan Risma

Saya pun menemui Risma. Wawancara eksklusif saya dengan Risma tayang di program AIMAN, Senin (19/8/2019), pukul 20.00 WIB di Kompas TV.

Saya juga berkeliling ke salah satu tempat pengolahan sampah (TPS) di Surabaya yang letaknya di tengah perkampungan. TPS ini mampu menyumbang energi listrik sebesar 11 juta watt dari sampah-sampah di sana.

Uniknya, meski truk sampah lalu lalang membawa dan membuang sampah, tak tercium sama sekali bau busuk. Lingkungan di sana malah berubah menjadi taman dan kebun bibit.

Kepada saya, Risma bicara panjang lebar soal langkah politiknya. Raut wajahnya berbeda saat pertanyaan yang sama saya ajukan di awal periode kedua pemerintahannya.

Tahun lalu, saat saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu Risma enggan menjawab. Ia hanya berujar, “Mas Aiman ini ada-ada saja.”

Saya Aiman Witjaksono.
Salam!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com