Kendati demikian, kondisi Manokwari secara umum masih aman dan terkendali.
“Belum ada penetapan status siaga satu untuk Manokwari. Kita masih berkomunikasi agar aksi ini tidak anarkis,” terang Karo Ops Polda Papua Barat, Kombes Pol Moch Sagi dikutip Tribunnews.
Pemicu kerusuhan
Ketua DPRD Papua Barat Peter Kondjol menyebutkan bahwa kerusuhan di Papua disebabkan kemarahan massa atas aksi dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.
Baca juga: Kerusuhan di Manokwari, Ketua DPRD Papua Barat Tak Menyangka Gedung DPRD Dibakar
Peter mengaku sebelum ada aksi unjuk rasa di Manokwari, ia mendapat telepon dari sejumlah mahasiswa. Mereka memberitahukan akan berunjuk rasa di Manokwari.
Peter pun berpesan bahwa unjuk rasa harus dilakukan secara damai.
"Silakan demo, tapi harus damai. Itu pesan saya kepada adik-adik mahasiswa," kata Peter.
Namun kenyataanya, aksi tersebut berujung rusuh. Jalan diblokade dan gedung DPRD Papua Barat dibakar. Peter pun tak menyangka aksi tersebut berujung pada pembakaran gedung DPRD Papua Barat.
Sementara itu, Kapolri Tito Karnavian menyebutkan, aksi kerusuhan di Manokwari dipicu peristiwa kecil di Malang dan Surabaya.
Ada ungkapan bernada merendahkan masyarakat Papua dan peristiwa itu sudah ditangani.
Namun beberapa saat kemudian beredar hoaks sehingga memicu kemarahan masyarakat Papua.