Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Agustus: Ende "Rahim" Pancasila...

Kompas.com - 17/08/2019, 07:03 WIB
Rachmawati

Penulis

Soekarno keturunan Jawa yang menjadikan semedi sebagai kebiasaan yang berkaitan dengan pembersihan diri dan ketenangan batin.

Laku bersemedi biasanya dilakukan Bung Karno mulai tengah malam sampai menjelang pagi. Saat bersemedi sikap duduk menghadap ke timur menyongsong terbitnya matahari.

Di belakang rumah terdapat sumur yang airnya sangat jernih dilengkapi ember. Setiap hari Bung Karno menimba air dua kali pagi sore untuk mandi sekeluarga dan sebagai olahraga.

Djae Bara, murid Bung Karno di Ende, dikutip dari buku Kisah Istimewa Bung Karo mengisahkan Bung Karno biasanya melakukan perenungan setiap Jumat malam di bawah rimbunan sebuah pohon sukun menghadap ke laut Pantai Ende.

Lokasi tersebut berjarak sekitar 700 meter dari rumah kediaman Bung Karno dan kini ada di tepi Lapangan Perse Ende.

Sejak tahun 1080-an, pohon sukun itu berganti nama menjadi Pohon Pancasila. Pohon aslinya sudah mati pada tahun 1970-an.

Dan pemerintah setempat telah mengganti dengan menanam anakan pohon yang sama di lokasi yang sama.

Sejak tahun 2000, Lapangan Perse diganti namanya menjadi Lapangan Pancasila. Tidak jauh dari tempat tersebut, di jalan Irian, berdiri Geudng Imakulta, tempat Bung Karno mementaskan tonil-tonilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com