KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Wacana pembentukan Bogor menjadi provinsi kembali mencuat setelah adanya obrolan antara Wali Kota Bogor Bima Arya dengan Bupati Bogor Ade Yasin.
Rencananya, pembentukan provinsi itu akan menggabungkan beberapa kota/kabupaten dan diberi nama Provinsi Bogor Raya.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, menyambut baik rencana yang dilontarkan Bima Arya
Menurut Ade, opsi pembentukan provinsi bisa menjadi solusi lantaran sebelumnya ada usulan beberapa wilayah Kabupaten Bogor akan masuk ke dalam rencana perluasan wilayah Kota Bogor.
"Iya itu obrolan saya waktu ketemu dengan beliau (Bima Arya). Saya bilang daripada (daerah) kita diambil-ambilin gitu kan khawatir membuat konflik, lebih baik kita bikin Provinsi Bogor Raya saja," ujarnya di Cibinong, Senin (12/8/2019).
Baca juga: Ridwan Kamil Tak Setuju Usulan Bogor Jadi Provinsi
Ketua DPW Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyebut, Provinsi Bogor Raya akan menggabungkan 10 kota/kabupaten yakni, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Bogor Timur, Bogor Barat, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
"Meski sekedar obrolan tapi perlu juga diseriusin. Iya kan kita provinsi Jabar sudah terlalu luas ada 27 kota/kabupaten saya pikir terlalu besar. Kenapa tidak bagi dua saja minimal ada 10 lah kota/kabupaten (Jawa Barat) di sana 17," ungkapnya.
"Kalau diseriusin oke, kalau enggak ya kita lebih baik menata untuk Kabupaten Bogor yang lebih baik," sambungnya.
Sebelum diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini sedang memantapkan rencana perluasan wilayahnya. Beberapa wilayah yang diusulkan masuk ke dalam rencana perluasan wilayah Kota Bogor itu antara lain Ciawi, Tamansari, Sukaraja, Ciomas, dan Dramaga.