Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Waduk Jatigede Sumedang saat Surut Mirip Kota yang Hilang

Kompas.com - 12/08/2019, 05:57 WIB
Farid Assifa

Editor

SUMEDANG, KOMPAS.com - Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, merupakan waduk buatan dengan mengaliri air dari Sungai Cimanuk.

Ketika musim kemarau dan air menyusut hingga 20 meter kubik per detik, puiang-puing bekas permukiman pun tampak mirip kota yang hilang.

Beberapa bekas tanda kehidupan di bawah waduk Jatigede itu di antaranya bekas rumah-rumah warga, pemakaman umum ingga jalan provinsi. Puing-puing itu berada di desa eks genangan di Kecamatan Darmaraja dan Wado.

Fenomena itu menjadi daya tarik warga. Mereka pun berkunjung ke Waduk Gede itu hanya untuk melihat bekas permukiman.

Bahkan, ada pula warga yang membuka warung kopi di daerah itu setelah melihat antusias penggunjung yang begitu besar ke Waduk Jatigede.

Baca juga: Penampakan Eks Permukiman Warga Saat Waduk Jatigede Surut Drastis Akibat Kemarau

Wati (40), misalnya. Ia mengaku saat Waduk Jatigede surut seperti ini, lebih banyak pengunjung datang. Apalagi pada hari Sabtu dan Minggu serta hari-hari libur, pengunjung akan membeludak.

"Ramai saat surut seperti sekarang. Apalagi Sabtu, Minggu sama hari libur. Di sini penuh. Beda waktu airnya penuh masih sedikit yang datang," kata Wati di warungnya di eks Desa Cibungur, Kecamatan Darmaraja.

Pada musim kemarau ini, eks jalan provinsi yang sebelumnya tergenang air Waduk Jatigede kembali muncul ke permukaan, Sabtu (11/8/2019). AAM AMINULLAH/KOMPAS.comAam Aminullah Pada musim kemarau ini, eks jalan provinsi yang sebelumnya tergenang air Waduk Jatigede kembali muncul ke permukaan, Sabtu (11/8/2019). AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Menutunya, ketika air penuh, warungnya bakal terenda sehingga ia memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi.

Salah seorang petani asal Desa Nanggareng, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Sugita Praja (80), mengatakan, dalam 1x24 jam, ketinggian air waduk surut 50 centimeter hingga 1 meter akibat kemarau.

Jadi lokasi wisata baru

Sementara itu, Cecep (38), warga asal Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, mengaku sengaja datang untuk liburan ke Waduk Jatigede.

Baca juga: Viral Foto Waduk Jatigede Jebol Bikin Warga Panik, Ini Penjelasan Petugas

Sayang, kata Cecep, di sekitar Waduk Jatigede belum terdapat hotel atau penginapan sehingga saat berlibur hanya bisa melakukan perjalanan pulang, pergi Tasik- Sumedang.

Abah Suntia Praja menunjukkan puing masjid tempat dia dahulu beribadah sebelum Waduk Jatigede menggenang wilayah Desa Cibungur, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2019) siang. AAM AMINULLAHAam Aminullah Abah Suntia Praja menunjukkan puing masjid tempat dia dahulu beribadah sebelum Waduk Jatigede menggenang wilayah Desa Cibungur, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2019) siang. AAM AMINULLAH

Cecep mengaku datang bersama keluarganya karena penasaran.
Sehingga datang ke Waduk Jatigede karena ingin melihat penampakan bangunan-bangunan bermunculan di wilayah genangan Waduk Jatigede.

"Iya katanya hotel ada di kota, jarak dari sini (Waduk Jatigede) sekitar 25 kilometer. Cukup jauh, jadi harus pulang pergi," katanya. (Aam Aminullah)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com