Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Bandar Narkoba Keroyok Kapolsek, Pelaku Tewas Ditembak hingga Sempat Lompat ke Parit

Kompas.com - 11/08/2019, 12:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi terpaksa menembak mati seorang bandar narkoba yang sempat mengeroyok Kapolsek Patumbak, AKP Ginanjar.

Menurut Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, A mencoba melarikan diri saat polisi melakukan pencarian barang bukti, Kamis (8/8/2019).

Seperti diketahui, A bersama 20 temannya mengeroyok AKP Ginanjar saat operasi narkoba di Jalan Marindal I Pasar IV Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak.

A dikenal sebagai bandar besar di wilayah tersebut dan menjadi incaran polisi.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Berawal dari penangkapan tiga pengedar

Ilustrasi polisiKOMPAS.com/Achmad Faizal Ilustrasi polisi

AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo mengatakan, sebelum penganiayaan terjadi, Selasa (6/8/2019), Polsek Patumbak mendapat informasi soal maraknya peredaran narkoba di Jalan Karya Marindal I Gang Rukun.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi pun melakukan penggerebekan di lokasi tersebut.

Tiga orang berhasil diamankan. Dari hasil pendalaman dari ketiga tersangka tersebut, polisi memperoleh informasi tentang bandar besar berinisial A.

"Mereka (ketiga tersangka) mengaku bahwa sabu yang dijual berasal dari bandar berinisial A," kata Raphael, Sabtu (10/8/2019).

Baca juga: Kapolsek Dikeroyok Bandar Narkoba Saat Penggerebekan, Wajahnya Luka-luka

2. Kronologi pengeroyokan Kapolsek

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Setelah itu, Kapolsek bersama jajarannya segera melakukan penangkapan terhadap A.

Lalu saat mengetahui petugas datang, A segera melarikan diri menuju jalan besar.

Petugas yang tidak ingin buruannya kabur begitu saja kemudian mengejar tersangka. Sesampai di jalan besar, ternyata tersangka tidak sendirian.

Dia dan sekitar 20 teman lantas mengeroyok AKP Ginanjar dan anggota Polsek Patumbak lain dengan senjata tajam.

"Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar mengalami luka di wajah, tepatnya pipi kiri di bawah mata dan lengan. Kemudian dia dilarikan oleh anggotanya ke RS Colombia guna mendapatkan perawatan medis," ujar Raphael.

Baca juga: Tulis Status Bersukacita atas Wafatnya Mbah Moen, Seorang Pemuda Ditangkap

3. Pelaku sembunyi di kamar mandi

Ilustrasi polisi acungkan senjataKOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi polisi acungkan senjata

Satres Narkoba dan Tim Pegasus Polrestabes Medan yang menerima informasi bahwa Kapolsek Patumbak dianiaya bandar narkoba langsung melakukan pengejaran di seputar rumah tersangka.

A akhirnya dibekuk saat bersembunyi di kamar mandi milik salah seorang warga.

Petugas menemukan barang bukti 5 plastik klip berukuran sedang berisi sabu, 5 plastik klip berukuran kecil berisi sabu, timbangan elektrik ratusan plastik, dan uang Rp 300.000 penjualan narkoba.

Tersangka kemudian dibawa untuk dilakukan pengembangan mencari barang bukti lain.

Baca juga: Dalam Sehari, 2 Penghina KH Maimun Zubair Melalui Facebook Ditangkap

4. Ditembak mati petugas karena melarikan diri

Ilustrasi penembakan Ilustrasi penembakan
Setelah tertangkap dan hendak digelandang polisi untuk mencari barang bukti lainnya di Jalan Marindal belakang Pabrik Alumex, A justru melawan dan mencoba melarikan diri.

Saat itu A sempat melompat ke parit dalam kondisi terluka. Polisi pun sudah memberikan tembakan peringatan dan meminta pelaku menyerah. 

"Kami sudah memberikan beberapa kali tembakan peringatan ke udara namun tidak diindahkan. Petugas akhirnya terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak tersangka," tutur Raphael.

A yang sudah tak berdaya sempat dibawa polisi ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan. Namun, setelah beberapa jam dirawat, A akhirnya meninggal dunia.

Baca juga: Beragam Ekspresi Tersangka Kasus Narkotika Menanti Hukuman Berat

5. Jadi buron polisi, A seminggu bisa jual 1 kilo narkoba

Ilustrasi jenazah. Ilustrasi jenazah.

Tersangka A telah menjadi target operasi polisi sejak lama. Sepak terjangnya di dunia hitam telah dianggap meresahkan.

Salam seminggu, A diduga mampu menjual barang haram sebanyak setengah hingga satu kilogram.

"Tersangka A sudah lama jadi target operasi. Dia ini lihai karena dalam seminggu bisa menjual setengah sampai satu kilogram sabu," ujar Raphael.

"Pokoknya, kami tidak akan berhenti di sini. Kami masih melakukan pengembangan untuk mencari jaringan narkoba dari tersangka," kata Raphael.

Baca juga: BNN Sumsel Gagalkan Peredaran 23 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi di Palembang

Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com