Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Terjadi Tumpahan Minyak di Laut Karawang, Pertamina Akan Tutup Sumur YYA-1

Kompas.com - 03/08/2019, 06:41 WIB
Farida Farhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Direktur Utama Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menyatakan, agar kejadian tumpahan minyak di Laut Karawang tidak terulang, sumur YYA-1 di area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bakal ditutup.

"Pasti (ditutup) karena kami mengamankan supaya tidak ada aliran lagi. Saya kira akan lebih aman kalau kami tinggalkan," kata Nanang di Gedung Pakuan Bandung, Jawa Barat, usai bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah kepala daerah, Jumat (2/8/2019).

Sumur yang sudah ditinggalkan delapan tahun lalu itu awalnya akan kembali diproduksikan.

Baca juga: Warga Terdampak Kebocoran Minyak di Laut Karawang Akan Dapat Kompensasi

Ia menyebutkan, insiden tumpahan minyak itu terjadi lantaran ada aliran dari sumur YYA yang bocor dan mengeluarkan gelembung gas yang disertai minyak.

"Bukan semburan, kalau semburan ada tekanan. Tapi aliran, tumpahan," katanya.

Semua proses dan tahapan ekplorasi, kata dia, telah mengikuti standard operating procedure (SOP). Hanya saja, kadang-kadang terdapat hal-hal yang tidak bisa 100 persen dikontrol.

"Artinya, sepanjang kami mengikuti SOP ada hal-hal itu, kami sebut force majeure, sesuatu yang tidak kita inginkan," katanya.

Nanang menambahkan, tumpahan minyak yang keluar berupa gumpalan yang bersifat seperti lilin. Ia mengeklaim hal itu mempermudah penanganan. Hanya saja lantaran terpengaruh angin timur dan adanya ombak besar, ceceran tumpahan minyak itu mencemari perairan yang luas sampai ke pesisir Karawang hingga Bekasi.

Baca juga: Aktivis Sebut Tumpahan Minyak di Laut Karawang Sebabkan Bencana Ekologis

Untuk penanganan, Nanang mengaku sudah maksimal. Saat ini sekitar 37 kapal patroli dikerahkan, termasuk pengangkut oil spill dan firefighting sebagai antisipasi munculnya api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com