Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan HB X Jamin Pebisnis Rusia Bisa Investasi Berkesinambungan di Yogyakarta

Kompas.com - 01/08/2019, 19:53 WIB
Amir Sodikin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MOSKOW, KOMPAS.com - Sebuah forum bisnis yang menjembatani pengembangan bisnis antara Indonesia dan Rusia digelar di Moskow, Rusia, Kamis (1/8/2019).

Forum ini dihadiri beberapa pejabat kedua belah pihak dan para pelaku bisnis dari berbagai sektor di Indonesia maupun Rusia.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang menjadi salah satu pembicara utama, dalam kesempatan itu mempromosikan keistimewaan Yogyakarta yang berimplikasi pada jaminan kepastian hukum serta relatif tak berubahnya kebijakan.

"Di Yogyakarta, saya jamin jika mau investasi aman dan berkelanjutan. Karena gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, melainkan ditetapkan tiap 5 tahun oleh Presiden," kata Sultan.

Dampaknya, kebijakan-kebijakan di Yogyakarta relatif tak akan banyak berubah.

"Ada aspek kebijakan dan hukum yang relatif tidak banyak berubah," kata Sultan.

Sultan juga mempromosikan kemudahan untuk memanfaatkan tanah di Yogyakarta untuk kepentingan investasi. Menyangkut masalah tanah, kata Sultan, urusan cukup ke gubernur, bukan pemerintah pusat.

"Sehingga investasi bisa berlangsung terus menerus. Hal ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan investor untuk berinvestasi di Yogyakarta," kata Sultan.

Baca juga: Kunjungan ke Tatarstan, Sultan Berharap Yogyakarta Mampu Menjaga Garis Imajiner

Saat ini, Yogyakarta tumbuh pesat, tahun 2018 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5 persen. "Pada dua kuartal 2019, ekonomi Yogyakarta tumbuh 7,5 persen," kata Sultan.

Sultan menjamin, investasi di Yogyakarta sangat mudah. Ketika investor mengajukan permohonan, jika izin lokasi dan izin analisis mengenai dampak lingkungan serta izin untuk mendirikan industri sudah ada di tangan, investor sudah boleh membangun.

Provinsi DIY membawa sekitar 100 anggota delegasi yang terdiri dari aparat pemerintahan terkait, perwakilan perguruan tinggi, peserta festival, pengusaha, dan tim kesenian.

"Hari ini beberapa pengusaha menandatangani perjanjian kerjasama di Rusia di acara yang penting ini dalam rangka memperingati 59 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia," kata Sultan.

Yogyakarta merupakan kota pelajar dan kota budaya dan pernah menjadi ibu kota negara Indonesia pada tahun 1946—1949.

"Sekarang Yogyakarta tumbuh pesat, tahun 2018 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5 persen. Pada dua kuartal 2019, ekonomi Yogyakarta tumbuh 7,5 persen," kata Sultan.

Sultan menjamin, investasi di Yogyakarta sangat mudah. Ketika investor mengajukan permohonan, jika izin lokasi dan izin analisis mengenai dampak lingkungan serta izin untuk mendirikan industri sudah ada di tangan, investor sudah boleh membangun.

"Urusan izin yang lain menjadi urusan sekretaris daerah di kabupaten maupun provinsi. Tinggal Bapak/Ibu menunggu di rumah. Harapannya investasi bisa segera diselesaikan," kata Sultan.

Forum bisnis ini merupakan pembuka Festival Indonesia ke-4 di Moskow yang berlangsung 2-4 Agustus 2019. Forum Indonesia-Russia Business Forum kali ini mengambil fokus tema "Toward Indonesia - Russia Strategic Partnership: Bridging Fruitful Collaboration Through Tourism, Trade, and Investment".

Sesi utama dibuka oleh Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi. Wahid berharap, forum bisnis ini bisa menjadi peluang untuk terjalinnya kontak bisnis di berbagai sektor, khususnya energi dan infrastruktur, perdagangan, pariwisata, dan minyak sawit.

"Sejumlah kesepakatan kerja sama bisnis antara para pelaku bisnis Rusia dan Indonesi langsung ditandatangani usai berakhirnya sesi utama," kata Wahid.

Dilanjutkan Festival Indonesia

Sehari setelah forum bisnis, besok Jumat (2/8/2019), Festival Indonesia ke-4 digelar di Moskow, yang berlangsung hingga 4 Agustus 2019.

Tema festival adalah “Visit Wonderful Indonesia: Enjoy Your Tropical Paradise”. Ditargetkan Festival Indonesia ini akan dikunjungi oleh sekitar 140.000 orang warga Rusia.

Festival akan berlangsung di salah satu taman yang luas dan indah, serta strategis di Moskow, yaitu Taman Krasnaya Presnya yang terletak di pusat kota Moskow. Taman seluas 16,5 ha ini didirikan tahun 1932 dan merupakan monumen sejarah dan arsitektur, serta monumen seni lanskap abad XVIII-XIX.

Penyelenggaraan Festival Indonesia didukung oleh Kementerian Pariwisata Indonesia, Pemerintah Kota Moskow, Taman Krasnaya Presnya dan sejumlah lembaga pemerintah, termasuk swasta dari Indonesia dan Rusia.

Festival akan menampilkan pameran berbagai produk Indonesia, seperti kopi, pakaian, aksesoris, kuliner nusantara, kerajinan, dan lainnya. Pada Festival ini akan dipersembahkan juga berbagai pagelaran seni dan budaya dari berbagai daerah Indonesia, baik lagu, tarian, maupun permainan alat musik, termasuk wayang kulit.

Selain itu, Festival akan dimeriahkan juga oleh master class tari dan alat musik tradisional, workshop batik, kelas Bahasa Indonesia, fashion show dari para desainer Indonesia, aneka kuliner nusantara, barista kopi Indonesia, dan lainnya.

Baca juga: Belajar Memproteksi Kota Heritage, Sri Sultan HB X Kunjungi Tatarstan

Wahid mengatakan, selama Festival Indonesia dan rangkaian kegiatannya, para pelaku bisnis Indonesia akan memiliki kesempatan berinteraksi dan melakukan business matching dengan para mitranya di Rusia.

Berbagai daerah Indonesia dapat memperkenalkan potensi daerah masing-masing, baik ekonomi, maupun pariwisata dan seni budaya. "Pemerintah Daerah juga berkesempatan menjalin atau memperat kerja sama dengan mitranya di Rusia, baik dalam bentuk sister province, maupun sister city," kata Wahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com