Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Pemprov Jabar Berikan Pelatihan Wirausaha untuk Petani

Kompas.com - 25/07/2019, 10:50 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ada juga peserta dari Kabupaten Subang, Kabupaten karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, hingga Kabupaten Bogor.

"Sasaran dari pelatihan ini, peserta akan mempunyai jaringan yang luas, agar lebih menarik dari segi packaging, perbaikan kualitas dari produk pangan (baik yang sudah diolah atau belum)," kata Hendi.

Pelatihan itu, menurut Iwa, merupakan langkah evaluasi bagi para petani dan pelaku usaha yang sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Pihaknya ingin melihat sejauh mana pelatihan tersebut berdampak pada peningkatan usaha pertanian.

Baca juga: KKN Wirausaha Unpad Bantu UKM Desa Masuk Pasar Digital

"Tadi saya evaluasi, dari 90 orang itu ternyata yang tadinya hanya dikerjakan sendiri, dipasarkan sendiri dan lain sebagainya. Sekarang dia sudah mempunyai tenaga kerja serta sudah ada peningkatan dari sisi kemasan dan sisi penjualan," imbuhnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Pemprov Jabar, wirausaha baru yang telah dilatih oleh Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat sejak 2015-2018 mencapai sekira 3.200 petani atau pelaku usaha.

Peningkatan pasar

Selain melatih petani, Iwa menjelaskan, Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan pasar pertanian. Khususnya melalui digitalisasi marketing.

Saat ini, Pemprov Jabar telah bekerja sama dengan berbagai marketplace dan pihak terkait, seperti Blibli.com dan Bukalapak.

Baca juga: Cara Angkasa Pura II Ikut Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

Dengan begitu, diharapkan pertumbuhan ekonomi di Jabar yang mencapai angka 5,64 persen tetap terjaga. Tingkat inflasi pun tetap terjaga di kondisi wajar, yakni sebesar 3 persen.

Angka kemiskinan di Jabar pun mengalami penurunan. Pada 2017-2018 angkanya turun dari 8,7 persen menjadi 7,3 persen, atau terjadi penurunan sekitar 0,8 persen.

"Berdasarkan data dan fakta tersebut, kami semakin mantap untuk meningkatkan (pengetahuan) petani. Bukan hanya pengetahuan pertanian dan bahan baku yang dijual, tapi juga belajar (menjual) bahan jadi yang siap dimakan oleh masyarakat berikut juga memasarkannya," pungkas Iwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com