Wayan Diantika memberikan imbauan kepada calon jemaah haji, yang jika mengetahui dirinya hamil maka tidak usah masuk ke asrama haji.
"Jika usia kehamilannya sebelum 14 minggu dan setelah 26 minggu, risiko mengalami keguguran dan pendarahan. Buat apa kita berangkat ke tanah suci kalau berdarah tidak boleh masuk masjid, tidak boleh ibadah, kan rugi," kata Wayan Diantika.
Dia juga mengingatkan jika berangkat ke tanah suci dalam keadaan berisiko akan mempengaruhi seluruh rangkaian ibadah seluruh anggota kloter.
Menurut Wayan Diantika, baik Emawati dan Marhamah tidak perlu khawatir akan gagal naik haji.
Sebab Kementerian Agama sudah memberikan jaminan kalau ada yang dibatalkan berangkat karena alasan kesehatan, tahun berikutnya atau tahun depan akan diprioritaskan.
"Tidak perlu membayar apa apa lagi, tinggal menjaga kesehatan, tahun depan bisa berangkat," katanya.
Baca juga: Sudah Syukuran dan Beli Oleh-oleh, tapi Gagal Umrah
Tahun 2019 ini, tercatat sebanyak 4.911 orang calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci, termasuk tim medis dan petugas haji.
Angka tersebut meningkat dibanding pemberangkatan tahun 2018, sebanyak 4.523 jemaah haji yang berangkat ke tanah suci, tercatat peningkatan kuota sebanyak 388 orang di tahun ini.
Seluruh jemaah haji diingatkan untuk menjaga kesehatan mereka, mengingat cuaca ekstrem yang akan dihadapi dengan panas mencapai 40 hingga 50 derajat celsius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.