Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Merpati, Modal Tak Sampai Rp 200.000, Bisa Dapat Ratusan Juta

Kompas.com - 03/07/2019, 10:31 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com-  Bagi para penggemar, mengikuti lomba burung merpati tinggi kolong meja merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Tak cuma itu, perlombaan sekaligus hobi ini adalah ajang meraup untung besar.

Sebagian orang terkadang mengangap remeh lomba ketangkasan burung merpati yang sering digelar di tanah kosong. Namun, lomba yang rutin digelar tiap dua pekan oleh organisasi Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) di Jawa Barat dan Jawa Tengah ini bisa menghasilkan uang hingga ratusan juta rupiah.

“Minimal total hadiah Rp 75 juta. Tapi, sekarang rata-rata (setiap lomba) sudah di atas Rp 100 juta. Kalau mau ikut lomba, bayar uang pendaftaran mulai Rp 130.000 sampai Rp.160.000,” ujar panitia Lomba PMTI Aristyo Setiawan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Burung Merpati di Bandung Laku Rp 1 Miliar, Apa Istimewanya?

Tidak hanya juara saja yang dapat uang hadiah. Pemilik burung merpati yang burungnya masuk sebagai 10 besar hingga 20 besar juga mendapatkan  hadiah.

“10 besar dapat 2,5 persen dari total hadiah. (peringkat) 11 sampai 20 dapat satu persen,” kata Aristyo.

Meski demikian, untuk merebut podium juara tidaklah mudah. Pasalnya, peserta yang ikut dalam sebuah lomba yang bisa digelar selama tiga hari, dipastikan mencapai seribuan orang. Menurut Aristyo, rata-rata jumlah peserta sekitar 1.500 hingga 2.000 orang.

Baca juga: 6 Fakta Jayabaya, Merpati Termahal Seharga Rp 1 Miliar yang Sering Juarai Lomba

Aris mengatakan, burung merpati miliknya bernama Jayabaya yang dibeli oleh seorang penghobi burung merpati asal Bogor, Robby, selalu mendapatkan peringkat bergengsi di setiap lomba PMTI. Menurut dia, mahar sebesar Rp 1miliar merupakan angka yang wajar.

Sebab, tidak mudah bagi seekor burung merpati bisa menempati posisi unggulan, meski hanya 10 besar.

“Masuk 10 besar itu susah, karena pesertanya banyak,” kata Aristyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com