Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Lengkap Penelitian UGM soal Penyebab Kematian Petugas KPPS

Kompas.com - 27/06/2019, 08:42 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Tim peneliti UGM menemukan, petugas KPPS memiliki multiple morbidity atau pernah mengalami sakit secara berulang.

"Yang kami temukan sementara adalah bahwa petugas dengan multiple morbidity, yaitu sakit yang lebih dari satu kali, itu lebih rentan untuk mengalami kesakitan dan meninggal pascapemilu," kata Abdul.

Baca juga: Rahmat Baequni Ditangkap Terkait Hoaks Anggota KPPS Diracun

Tim peneliti UGM menemukan seluruh petugas KPPS yang sakit memiliki kecenderungan multiple morbidity. Karena itu, tim peneliti UGM merekomendasikan KPU untuk tidak menugaskan petugas KPPS yang memiliki multiple morbidity pada jabatan yang krusial.

Selain itu, KPU juga direkomendasikan untuk membekali petugas KPPS dengan keterampilan manajemen risiko yang baik. Sebab, penelitian membuktikan, petugas yang sakit ataupun meninggal memiliki kelemahan dalam menangani stres yang ditimbulkan akibat beban kerja yang tinggi.

3. Meninggalnya petugas KPPS juga disebabkan faktor psikologis.

Hasil penelitian tim UGM menunjukkan, petugas KPPS meninggal disebabkan oleh sejumlah penyakit. Namun, hal itu bukanlah satu-satunya faktor.

Tim peneliti UGM mengungkap, meninggalnya petugas KPPS juga karena faktor psikologis.

"Mereka merasakan, menilai, tuntutan untuk mengerjakan tugas sebagai petugas pemilu di lapangan berat, tinggi," kata peneliti Fakultas Psikologi UGM, Faturcohman.

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa tuntutan dan keterlibatan petugas KPPS sangat tinggi sehingga menyebabkan kelelahan yang berujung pada sakit atau bahkan kematian.

Tuntutan yang tinggi dan keterlibatan membuat secara psikologis juga menimbulkan kelelahan yang dirasakan oleh petugas KPPS.

"Tuntutannya tinggi, keterlibatannya tinggi, sehingga secara psikologis juga muncul kelelahan di atas rata-rata," ujar Faturochman.

4. Tim peneliti UGM menyarankan KPU melibatkan mahasiswa sebagai petugas KPPS. 

Tim peneliti UGM menyarankan KPU melibatkan mahasiswa sebagai petugas KPPS. Salah satu yang diusulkan oleh tim peneliti UGM ialah memanfaatkan mekanisme KKN (Kelompok Kerja Nyata (KKN) dan magang.

"Karena yang kami lihat di lapangan, kalau petugas pemilunya itu adalah anak muda, mereka biasanya bekerja lebih efisien dalam waktu lebih singkat," ujar Abdul.

Pemberdayaan mahasiswa KKN sebagai petugas KPPS bisa dinilai sebagai dukungan sivitas akademika terhadap penyelenggaraan pemilu. Selain itu, dapat memangkas anggaran untuk petugas KPPS.

Namun, perlu mekanisme menggabungkan petugas KPPS baru dan petugas yang sudah berpengalaman. Sebab, anak muda banyak yang belum punya pengalaman terlibat langsung sebagai petugas.

KPU disarankan untuk menjajal usulan tersebut di Pilkada 2020. Jika dinilai efektif, mekanisme ini bisa dilaksanakan pada pemilu-pemilu selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com