Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PPP Batanghari Meninggal setelah Duel dengan Perampok, Massa Rusak Polsek Batin XXIV

Kompas.com - 23/06/2019, 15:13 WIB
Rachmawati

Editor

JAMBI, KOMPAS.com - Massa merusak Markas Polsek Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Sabtu (22/6/2019). Mereka meminta polisi untuk menyerahkan tersangka perampokan yang membuat Gun Harapan, warga Desa Aur Gading Kecamatan Batin XXIV meninggal dunia.

Sebelumnya, Gun yang juga Ketua DPC PPP Batanghari sempat duel dengan perampok yang masuk ke rumahnya pada Sabtu dini hari. Namun, dua jam setelah duel, Gun meninggal dunia

Tersangka yang hendak melakukan perampokan itu, yakni Ibrahim yang ditahan polisi setelah terlibat duel dengan pemilik rumah.

Emosi warga memuncak ketika tahu Gun Harapan, meninggal dunia tak lama setelah menjalani perawatan. Padahal sebelumnya kondisi Gun terlihat sehat.

Baca juga: Pasca Perampokan di Toko Emas, Polisi Imbau Pemilik Pasang Teralis

Massa yang tidak terima atas kejadian tersebut langsung mendatangi kantor polisi.

Kapolsek Batin XXIV, AKP Suwondo, mengatakan tidak menduga bila kantornya akan diamuk massa. Dia menyebut massa merusak kaca kantor dan juga lemari arsip

Walau begitu, tidak ada senjata maupun arsip kepolisian yang hilang akibat ulah massa itu.

"Massa yang marah kemudian merusak kantor Polsek dengan memecahkan kaca-kaca dan lemari arsip," terang AKP Suwondo, Sabtu (22/6/2019) melalui sambungan telepon.

Selain kerusakan bangunan, dua unit sepeda motor Bhabinkamtibnas yang saat itu parkir di halaman Mapolsek ikut dirusak oleh massa.

Sepeda motor itu dijatuhkan massa hingga mengalami goresan di beberapa sisi. Namun motor tersebut tidak rusak parah.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Tersangka Perampokan Toko Emas Balaraja

Dia mengakui pihaknya menolak memenuhi permintaan massa untuk menyerahkan tersangka sebab secara hukum hal itu tidak dibolehkan.

"Massa meminta nyawa bayar nyawa, sebab Gun Harapan Ketua DPC PPP yang meninggal dunia itu warga mereka. Pelaku yang hendak mencuri di rumah Gun itu sudah kita amankan," kata Kapolsek.

Setelah merusak dengan memecahkan kaca kaca di Polsek Batin XXIV, massa berhasil ditenangkan dan mereka meninggalkan Mapolsek yang berada di jalan lintas Tembesi-Sarolangun tersebut.

Duel dengan Perampok

Gun Harapan, Ketua DPC PPP Kabupaten Batanghari meninggal dunia tidak lama setelah ia duel dengan perampok yang masuk ke rumahnya.

Kapolsek Batin XXIV AKP Suwondo mengatakan pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui salah satu kamar mandi di kediamannya.

Kecurigaan adanya pencuri di rumah itu berawal dari Ama, istri Gun Harapan yang melihat ada jejak kaki di keramik sekitar kamar mandi yang terlihat kotor.

Merasa curiga, Ama memanggil suaminya untuk mengecek situasi. Pelaku diduga masuk melalui ventilasi rumah dengan cara merusak besi ventilasi.

Gun kemudian mencari pelaku yang diduga masih berada di dalam rumah. Dugaan tersebut benar, pelaku ditemukan sembunyi di bawah tempat tidur.

Ketika hendak ditangkap, pelaku melawan hingga terjadi perkelahian.

"Berkelahilah antara Gun dan perampok itu. Sementara Ama pergi ke luar rumah untuk meminta tolong dengan warga," kata dia.

Baca juga: Nenek Suntiamah Tewas dengan Luka di Tubuh, Diduga Korban Perampokan

Tak lama kemudian warga sekitar yang mendengar jeritan Ama itu berdatangan ke kediaman Gun.

"Pelaku lalu naik ke atas rumah dan lompat. Pelaku ditangkap warga dan dibawa warga ke Polsek. Sempat diamuk warga juga," ungkapnya.

Hasil pemeriksaan, tersangka bernama Ibrahim (30) adalah warga Desa Teluk Leban Kecamatan Matan Maro Sebo Ulu.

Usai duel dengan perampok, kondisi Gun Harapan terlihat sehat. Namun ia mendadak drop. Oleh keluarga, Gun kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat.

"Korban awalnya sehat, tetapi mendadak kritis dan dilarikan ke Puskesmas. Sempat diberikan oksigen tapi akhirnya meninggal dunia," ucap Kapolsek.

Ia mengatakan Gun Harapan tidak mengalami luka saat perkelahian melawan pelaku pencurian serta tidak terlihat luka di tubuhnya.

Kondisi yang membuat Gun Harapan mendadak kritis dan meninggal dunia akan diselidiki.

"Saat berkelahi dengan pencuri, Gun Harapan tidak terlihat mengalami luka. Dia bahkan sempat ngobrol-ngobrol dengan warga yang datang membantu. Untuk sementara kami akan mencari tahu tentang riwayat kesehatannya," kata Kapolsek.

Baca juga: Polisi Pulangkan 2 Terduga Pelaku Perampokan Kepala SMP di Aceh Utara

Dijelaskannya, rentang antara Gun melawan perampok dan waktu meninggal berkisar dua jam. Pada pukul 07.00 WIB Gun menghadap iperampok, lalu dua jam kemudian Gun menghembuskan nafas terakhirnya.

Kapolres Batanghari, AKBP M Santoso meengatakan saat ini, kondisi di Batin XXIV sudah kondusif.

"Mereka tidak terima Gun meningal dunia, akhirnya mereka ingin menghakimi tersangka itu pula, hingga akhirnya penyerangan kantor Mapolsek itu terjadi," ujar dia.

Bekas Luka Pukulan

Keterangan berbeda tentang kondisi Gun Harapan disampaikan M Zaki, Kekretaris DPC PPP Batanghari. Ia mengatakan ada bekas luka pukulan di kepala dan goresan di bagian dada. Ia juga menyebut Gun sempat mendapatkan perawatan sekitar dua jam di Puskesmas Durian Luncuk.

"Gun Harapan dibawa ke Puskesmas sekira pukul 07.30 dan meninggal sekitar pukul 10.00," ungkap Zaki, Sabtu (22/6/2019).

Selama perawatan di Puskesmas Durian Luncuk, Zaki mengatakan kondisi Gun Harapan tidak stabil. Ia mengaku sempat melihat ada bekas pukulan di kepala dan goresan di dada. Namun tanda tersebut terlihat samar.

"Ada bekas pukulan di bagian kepala dan goresan di bagian dada. Namun terlihat samar," terang dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologis Perusakan Polsek Batin XXIV, Warga Marah Karena Polisi Tak Menyerahkan Tersangka Ibrahim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com