Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakaian hingga Sepatu Bekas PNS Laris Diburu Warga

Kompas.com - 23/05/2019, 20:47 WIB
Dani Julius Zebua,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Seluruh gazebo di sekitar taman kecil di rumah dinas bupati Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berubah menjadi pasar murah bertajuk Pasar Rakyat Jelang Idul Fitri 1440 H/2019.

Di lokasi ini dijual kebutuhan bahan pokok dengan harga yang lebih murah dibanding di pasaran. Selain sembako, di lokasi ini juga dijual pakaian bekas.

 

Salah satu gazebo menjual baju hingga sepatu bekas milik pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Kulon Progo. Lapak ini menjadi yang paling sesak karena penuh pembeli. 

Lebih dari 300 bungkus pakaian sengaja dikumpulkan Kelompok Dharma Wanita Persatuan Kulon Progo dari PNS di seluruh dinas.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok di DIY Stabil, Bawang Putih Naik

Tidak hanya ibu rumah tangga yang ikut berebut di sana, bapak-bapak, hingga tukang becak penyapu jalanan ikut belanja.

Warga begitu berminat karena pakaian tersebut dijual dengan harga super miring. 

Ratusan helai pakaian bekas yang terkumpul dari semua dinas, terdiri dari pakaian anak-anak hingga pakaian dewasa. Selama dua hari, mereka mengemas dengan baik semua pakaian, mulai dari dicuci, dibersihkan, dilipat, hingga dikemas dalam kantong plastik bening, lantas dilabeli harga.

Satu kantong plastik bisa berisi 3-5 potong pakaian. Tidak hanya pakaian, ada juga sepatu ikut dijual. Harga jual satu bungkus antara Rp 2.000-Rp 5.000. 

Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan Kulon Progo, Maryati Nugroho mengungkapkan, menjual baju bekas pantas pakai ini bukan hal baru di Kulon Progo.

Mereka pernah menggelar hal serupa pada beberapa musim Lebaran sebelumnya. Kali ini mereka mengulang kembali mengingat antusias warga membeli begitu besar. 

Ibu-ibu Dharma Wanita ini juga menyadari masih banyak warga Kulon Progo yang kurang mampu, tapi ingin membeli baju baru untuk memasuki Hari Raya Idul Fitri. 

"Kami memang ingin membantu warga yang kurang mampu. Apalagi ketika jelang Lebaran seperti ini kan pasti punya keinginan untuk membeli baju baru," kata Maryati.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Satgas Pangan Polri Antisipasi Penimbunan Kebutuhan Pokok

Beberapa warga merasa senang dan terbantu dengan pakaian murah seperti ini menjelang Lebaran.

Salah satu warga, Titi Sumiyati (35) mengatakan, memilih membeli pakaian bekas lantaran kondisi masih bagus dan layak untuk dipakai. 

"Waktu memilih memang tidak boleh membuka plastiknya. Setelah beli, baru lihat ada yang besar sekali atau kecil. Nanti saya kasih untuk orang lain saja," katanya.

Maryam (53), asal Dusun Gunung Gempal, Wates, terlihat sibuk di antara pembeli di gazebo itu. Dia memilih empat bungkus plastik masing-masing berisi pakaian, mulai dari kemeja, jaket, maupun baju gamis.

Ia berhitung, satu bungkus bisa berisi 3-5 potong pakaian atau total 15 potong pakaian.

"Saya bayar Rp 12.000 untuk semua pakaian ini. Isinya jaket yang nanti untuk anak, cucu, dan saya sendiri kira-kira dapat gamis. Kalau tidak cocok, ya saya kasih anak tetangga saja," kata Maryam.

Pasar Rakyat

Kepala Dinkop UMKM Kulon Progo Sri Hermintarti mengharapkan masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga normal jelang Lebaran.

Apalagi mengingat harga kebutuhan pokok sering kali melonjak jelang Lebaran.

Karenanya, Dinas Koperasi mengajak gerai toko jejaring, di antaranya Toko Milik Rakyat (Tomira) untuk ikut serta dalam pasar murah ini. Beberapa UMKM juga ikut serta.

"Pasar rakyat ini kita konsep lebih kepada kepedulian masyarakat. Ada berbagai unsur yang terlibat dari mitra kerja kami," kata Hermin.

20190523K71-12: Penyapu Jalan dan Tukang Becak Berebut Pakaian Bekas ASN Ketika Berlangsung Pasar Murah Jelang Lebaran

Isi: Warga menyerbu pasar murah Kulon Progodi Wates 

Penulis: Dani J

Hp: 0811 54 07 234

Foto&caption: 

Warga Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta, berjubel membeli baju bekas pada sebuah pasar murah di taman rumah dinas bupati. Warga mengaku puas, selain karena harganya sangat murah, kualitasnya baik, dan banyak baju yang cocok untuk digunakan saat lebaran.

KULON PROGO, KOMPAS.com -

Semua gazebo pada sebuah taman kecil rumah dinas bupati Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berubah menjadi pasar murah bertajuk Pasar Rakyat Jelang Idul Fitri 1440 H/2019. Satu gazebo yang menjual baju bekas menjadi yang paling sesak karena penuh pembeli. 

Maryam, 53 tahun, asal Dusun Gunung Gempal, Wates, terlihat sibuk di antara pembeli di gazebo itu. Dia memilih 4 bungkus plastik masing-masing berisi pakaian, mulai dari kemeja, jaket, maupun baju gamis. 

Ia berhitung, satu bungkus bisa berisi 3-5 potong pakaian atau total 15 potong pakaian. "Saya bayar Rp 12.000 untuk semua pakaian ini. Isinya jaket yang nanti untuk anak, cucu, dan saya sendiri kira-kira dapat gamis. Kalau tidak cocok, ya saya kasih anak tetangga saja," kata Maryam mengaku puas, Kamis (23/5/2019).

Lebih dari 300 bungkus pakaian ini mulanya milik para pegawai negeri di lingkungan pemerintahan Kulon Progo. Kelompok Dharma Wanita Persatuan Kulon Progo sengaja mengumpulkan pakaian bekas dan pantas pakai ini dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di semua dinas. 

Mereka kemudian menjualnya di pasar murah di taman rumah dinas sang bupati. Pasar murah ini gelaran Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Dinkop UMKM). Mayoritas menawarkan sembako dan produk UMKM khas Kulon Progo dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.

Pakaian bekas pantai menjadi salah satu yang paling menarik bagi warga yang datang ke pasar ini. Tidak hanya ibu rumah tangga yang ikut berebut di sana, bapak-bapak, hingga tukang becak penyapu penyapu jalanan ikut belanja.

Warga begitu berminat karena ibu-ibu Dharma Wanita menjualnya dengan harga super miring, sangat jauh dari harga baru dari pakaian. 

Ratusan helai pakaian bekas terkumpul dari semua dinas, terdiri dari pakaian anak-anak hingga pakaian dewasa. Selama dua hari, mereka mengemas dengan baik semua pakaian, mulai dari dicuci, dibersihkan, dilipat, hingga dikemas dalam kantong plastik bening, lantas dilabeli harga.

Satu kantong plastik bisa berisi 3-5 potong pakaian. Tidak hanya pakaian, ada juga sepatu ikut dijual. Harga jual 1 bungkus antara Rp 2.000-5.000. 

Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan Kulon Progo, Maryati Nugroho mengungkapkan, menjual baju bekas pantas pakai ini bukan hal baru di Kulon Progo. Mereka pernah menggelar hal serupa pada beberapa musim lebaran sebelumnya. Kali ini mereka mengulang kembali mengingat antusias warga membeli begitu besar. 

Ibu-ibu Dharma Wanita ini juga menyadari masih banyak warga Kulon Progo yang kurang mampu namun ingin membeli baju baru untuk memasuki hari raya Idul Fitri. 

"Kami memang ingin membantu warga yang kurang mampu. Apalagi ketika jelang Lebaran seperti ini kan pasti punya keinginan untuk membeli baju baru," kata Maryati.

Beberapa warga merasa senang dan terbantu dengan pakaian murah seperti ini menjelang Lebaran. Titi Sumiyati, 35, mengaku memilih membeli pakaian pantas pakai lantaran kondisi masih bagus dan layak untuk dipakai. 

"Waktu memilih memang tidak boleh membuka plastiknya. Setelah beli, baru lihat ada yang besar sekali atau kecil. Nanti saya kasih untuk orang lain saja," katanya.

Pasar Rakyat

Kepala Dinkop UMKM Kulon Progo, Sri Hermintarti mengharapkan masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga normal jelang Lebaran. 

Apalagi mengingat kalau harga kebutuhan pokok sering kali melonjak jelang lebaran.

Karenanya, Dinas Koperasi mengajak gerai toko jejaring, di antaranya Toko Milik Rakyat (Tomira) untuk ikut serta dalam pasar murah ini. Beberapa UMKM juga ikut serta.

"Pasar rakyat ini kita konsep lebih kepada kepedulian masyarakat. Ada berbagai unsur yang terlibat dari mitra kerja kami," kata Hermin.

(K71-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com