Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Pengeroyokan Kasat Reskrim Wonogiri, Korban Kritis hingga Gara-gara Bangunan Tugu

Kompas.com - 10/05/2019, 15:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Bisa diselesaikan secara hukum ataupun kekeluargaan. Serahkan kepada kepolisian, tidak perlu melakukan tindakan-tindakan sendiri yang akhirnya merugikan semuanya," kata Rycko.

Selain itu, Rycko mengimbau para anggota perguruan silat untuk tidak mempercayai informasi yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Petugas PPD Menghilang, Pleno KPU Intan Jaya Papua Diwarnai Bentrok Massa

4. Bentrokan hanya dipicu perkara pembangunan tugu

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengatakan, bentrokan dua perguruan pencak silat itu dipicu karena adanya pembangunan tugu oleh salah satu organisasi bela diri.

"Persoalan itu dipicu karena ada pembangunan tugu salah satu organisasi bela diri. Kemudian, ada pihak-pihak yang mempersoalkan," katanya.

Terhadap persoalan ini, ia sudah memerintahkan camat memfasilitasi dan mempertemukan kedua pihak.

Selain itu, pembangunan aset publik tentunya harus memenuhi ketentuan yang berlaku seperti perizinan dan aspek lain.

Baca Juga: [POPULER NUSANTARA] Cek Uang Palsu dengan Bensin Jadi Viral | Untuk Sementara, Prabowo-Sandi Unggul di Jabar

5. Bentrokan PSHT dan PSHW meresahkan masyarakat luas

Ilustrasi perkelahian Ilustrasi perkelahian

Joko Sutopo mengaku prihatin atas bentrokan antara dua perguruan silat tersebut. Dirinya pun meminta warga Wonogiri untuk mempercayai pihak kepolisian agar segera menyelesaikan masalah tersebut.

"Kepada masyarakat, maaf kami menyampaikan kondisi ini tentu menjadikan masyarakat Wonogiri kurang nyaman, merasa terganggu. Apalagi ini bersamaan dengan ibadah puasa Ramadhan," kata Jekek.

"Peristiwa ini menjadi keprihatinan kami. Untuk itu, saya minta kepada warga untuk memberikan pendampingan kepada putra-putrinya yang bergabung dalam organisasi bela diri. Berikan pemahaman sehingga persoalan ini tidak makin melebar dan diperkeruh," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/5/2019) malam.

Baca Juga: Bentrok 2 Perguruan Silat di Wonogiri Dipicu Pembangunan Tugu

6. Ketua Umum PSHT dan PSHW sepakat imbau anggotanya menahan diri 

Ketua Umum PSHT Terate, Murdjoko Hadiwijoyo (kiri) dan Ketua Umum Persaudaraan Sehati Winongo Tunas Muda, H.R Agus Wiyono (kanan) dan Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati (tengah) memberikan pernyataan kepada wartawan usai menggelar pertemuan bersama Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Daniel di Mapolresta Solo, Kamis ( 9/5/2019) sore. Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi Ketua Umum PSHT Terate, Murdjoko Hadiwijoyo (kiri) dan Ketua Umum Persaudaraan Sehati Winongo Tunas Muda, H.R Agus Wiyono (kanan) dan Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati (tengah) memberikan pernyataan kepada wartawan usai menggelar pertemuan bersama Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Daniel di Mapolresta Solo, Kamis ( 9/5/2019) sore.

Dua ketua umum organisasi pecak silat meminta anggotanya tidak lagi turun ke jalan menyusul bentrokan massa.

Ketua Umum PSHT Terate, Murdjoko Hadiwijoyo dan Ketua Umum Persaudaraan Sehati Winongo Tunas Muda, HR Agus Wiyono menyampaikan hal itu usai mengikuti pertemuan bersama Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Daniel dan Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, di Polresta Solo, Kamis (9/5/2019) sore.

"Kepada anggota khususnya yang ada di wilayah Wonogiri dan daerah lain untuk tidak boleh dan dilarang turun ke jalan terkait peritiwa yang terjadi di Wonogiri," kata Murdjoko.

Senada dengan Murdjoko, HR Agus Wiyono juga mengimbau kepada anggotanya untuk tidak berbuat keributan. Ia berharap ini yang terakhir kali.

"Anggota tidak boleh tidak turun ke jalan dan peristiwa yang telah terjadi penanganannya kami serahkan kepada aparat yang berwajib," ungkap Agus.

Baca Juga: 2 Ketua Umum Perguruan Silat Minta Anggotanya Tak Turun ke Jalan Pasca-bentrok di Wonogiri

Sumber: KOMPAS.com (Muhlis Al Alwi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com