Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa ITS soal Presiden yang Dibutuhkan Indonesia

Kompas.com - 29/04/2019, 12:05 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 190 juta warga Indonesia yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 sudah menggunakan hak suaranya untuk menentukan pemimpin bangsa.

Dalam Pemilihan Presiden 2019 kali ini, kedua kandidat capres yang berkompetisi merupakan pengulangan Pilpres 2014, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Setelah hasil quick count atau hitung cepat dari sejumlah lembaga survei beredar, semua pihak sedang menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Siapapun nanti yang bakal terpilih, tentu semua menginginkan negara ini terus melangkah maju dan bisa mensejahterakan seluruh penduduk Tanah Air.

Baca juga: Kata Mahasiswa ITS soal Polemik Quick Count dan Saling Klaim Kemenangan

Kompas.com mewawancarai sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/4/2019) mengenai sosok presiden yang dibutuhkan untuk bisa menjawab berbagai persoalan di Indonesia.

Bisa jaga persatuan

Gery Gunawan, mahasiswa semester 6 Jurusan Teknik Mesin ITS menyebut, presiden yang akan memimpin negeri ini harus bisa menjaga persatuan.

Sebab, menurut Gery, masalah intoleransi di Indonesia masih terjadi di banyak daerah. Kaum minoritas di Indonesia, kerap mendapat perlakuan tindak diskriminatif yang berujung pada intimidasi hingga kekerasan.

"Saya mendambakan presiden yang toleran dan bisa menjaga persatuan," kata Gery.

Jargon Bhineka Tunggal Ika atau berbeda-beda tetap satu jua, seolah tidak nampak di republik ini. Ia berharap, siapa pun yang terpilih bisa menyelesaikan masalah intoleransi di Indonesia.

"Menurut saya, toleransi di Indonesia lumayan parah. Jadi, yang seharusnya kita Bhineka Tunggal Ika itu, belum ada. Harus ditingkatkan," ujar dia.

Jujur dan adil

Olga Putri Sholicha, mahasiswi semester 8 Jurusan Teknik Transportasi Laut ITS mengatakan, pemimpin negara harus jujur dan adil dalam menjalankan sistem pemerintahan di Tanah Air.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unpad soal Kriteria Presiden Masa Depan dan Harapan bagi Presiden Terpilih

Ia menilai, masalah lingkungan dan eksploitasi alam masih marak terjadi. Selain itu, masih banyak pengangguran yang menyebabkan jutaan rakyat berada dalam kemiskinan.

"Sistem ketenagakerjaan harus diperbaiki. Persoalan lingkungan juga harus diatasi. Ini menyangkut kepentingan publik," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com