Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Pilpres di Sulsel: Jokowi Tanpa JK, Prabowo Punya Sandiaga

Kompas.com - 13/04/2019, 16:02 WIB
Hendra Cipto,
Himawan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persaingan pengaruh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pesona calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menjadi daya tarik tersendiri dalam peta politik jelang Pemilihan Presiden 2019 di Sulawesi Selatan.

Faktor keduanya yang memiliki darah keturunan Sulawesi Selatan dinilai memegang peranan penting dalam perhelatan Pilpres kali ini. 

Meski tidak lagi mendampingi Jokowi, Kalla dinilai masih mampu memberikan efek coat-tail effect untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Jokowi-Maruf Tak Ambisius di Sulawesi Selatan, Cukup 50 Persen

Ketua TKD Sulsel Syamsul Bahri mengaku, optimistisme tim kembali terbangun ketika Jokowi dan Kalla hadir bersamaan dalam kampanye akbar di Lapangan Karebosi, Makassar, pada 31 Maret 2019.

Tren kenaikan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di sejumlah lembaga survei yang disinggung Syamsul di atas disebutnya sebagai salah satu efek baik dari kampanye tersebut.

"Itu dikarenakan setelah kedatangan Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla (JK) di Makassar dan melakukan kampanye akbar di Lapangan Karebosi beberapa waktu lalu. Upaya-upaya yang dilakukan selama ini, membuahkan hasil dengan naiknya tren Pak Jokowi di Sulsel dan kami berharap Pak Jokowi unggullah,”  tuturnya.

Faktor Kalla, menurut Syamsul, masih memiliki pengaruh besar untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Syamsul juga optimistis bisa unggul di Sulsel dengan dukungan dari Kalla. 

“Kalau Pak JK kan sudah jelas dukung Pak Jokowi-Ma’ruf dan sudah banyak tersebar balihonya. Kalau soal dukungan dari kepala-kepala daerah di Sulsel, saya tidak tahu persis itu. Tapi sepengetahuan saya sudah ada pertemuan dengan kepala-kepala daerah saat Pak JK ke Makassar kemarin,” tandasnya.

Baca juga: Sandiaga Uno Bikin Kubu Prabowo Pede di Sulawesi Selatan

Sementara itu, kubu Prabowo percaya diri di Sulawesi Selatan karena kehadiran Sandiaga Uno yang memiliki darah Bugis Sengkang dari Wajo. 

“Kami yakin karena Pak Sandi adalah orang Sulawesi Selatan. Dia orang Wajo, mewakili wilayah Sulawesi Selatan. Jadi basis Prabowo-Sandi harusnya di Sulawesi Selatan, bukan pasangan calon yang lain,” kata Juru Bicara BPD Prabowo-Sandiaga Sulsel Andry Arief Bulu. 

Selain Sandiaga, pasangan calon 02, lanjut dia, juga memiliki dukungan dari sejumlah tokoh penting.

Baca juga: Fakta Kampanye Jokowi di Makassar, Banggakan Pembangunan Infrastruktur hingga Sumringah Naik Becak Bareng Istri

Andry mengatakan, saat kampanye akbar Prabowo di Lapangan Karebosi di Makassar pada 24 Maret lalu, menurut Andry, beberapa tokoh di Sulawesi Selatan yang dibesarkan Partai Golkar juga sudah terang-terangan mendukung Prabowo-Sandiaga.

Mereka adalah mantan Gubernur Sulsel Amin Syam, pengusaha Erwin Aksa, dan mantan Bupati Gowa dua periode, Ichsan Yasin Limpo.

Selisih makin tipis

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla, menilai, meski berdasarkan sejumlah survei, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul di Sulawesi Selatan hingga kini, pasangan ini harus waspada karena elektabilitas Prabowo-Sandi terus melonjak dan selisih persaingan di antara keduanya semakin tipis.

“Jokowi itu menghadapi kesulitan di Sulsel saya kira. Data (survei) yang ada itu sendiri sudah bisa menjadi gambaran ya bahwa Jokowi perlu membuktikan kembali pencapaian suara yang pernah diraih ketika berpasangan dengan Pak JK dulu,” kata Adi.

Baca juga: 5 Fakta Kampanye Terbuka Prabowo, Sebut Anggaran Negara Bocor Rp 1.000 Triliun hingga Mencari Suara di Tanah Kelahiran Ibu

Faktor Kalla yang bukan lagi menjadi calon wakil presiden Jokowi pada pilpres tahun ini merupakan alasan yang paling logis yang membuat Jokowi bakal sulit menang di Sulsel, tidak seperti saat Pilpres 2014 yang lalu.

Sekalipun Kalla pada Pilpres kali ini mendukung Jokowi, tetapi menurut Adi, hal itu bukanlah jaminan yang bisa memenangkan Jokowi. Meski seorang ulama, popularitas Ma'ruf yang lemah di Sulawesi Selatan disebut tidak bisa menggantikan "efek Kalla".

“Posisi Pak JK bukan lagi secara simbolik mewakili faktor geopolitik. Saya kira faktor geopolitik itu berpengaruh dari segi representasi,” imbuhnya.

Di sisi lain, faktor Sandiaga Uno dinilai mampu memesona para pemilih di Makassar, bukan hanya karena darah keturunan Bugis.

Gayanya yang menyentuh pemilih milenial dan sudah datang beberapa kali ke Makassar, termasuk di beberapa wilayah di Sulsel, dinilai sebagai nilai tambah tersendiri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com