BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Berkat Operasi Gratis, Sukarim Kini Bisa Melihat Lagi

Kompas.com - 01/04/2019, 17:17 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Awalnya Sukarim (71) hanya merasakan gangguan kecil pada mata kirinya. Namun lama-kelamaan penglihatannya jadi sering kabur, hingga akhirnya ia tidak bisa melihat sama sekali.

Sudah setahun lebih Sukarim menderita penyakit katarak. Selama itu pula berbagai aktivitas yang sebelumnya rutin ia lakukan menjadi terhambat lantaran penyakit tersebut.

Kendati demikian, warga Desa Bantrung, Batealit, Jepara ini masih saja beraktivitas walau hanya mengandalkan satu mata.

"Ya masih tetap (beraktivitas), meski terpaksa," ujarnya Sukarim saat ditemui usai menjalani operasi katarak di Rumah Sakit (RS) Graha Husada, Jepara.

Masih di lokasi yang sama, penyakit katarak juga diderita oleh Sarmini (55), warga Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.

Sarmini (55), warga Sukolilo, Pati, Jawa Tengah ini sudah menderita katarak selama kurang lebih empat tahun lamanya. Kompas.com/Hotria Mariana Sarmini (55), warga Sukolilo, Pati, Jawa Tengah ini sudah menderita katarak selama kurang lebih empat tahun lamanya.

Saat ditemui oleh Kompas.com, wanita paruh baya ini baru saja selesai menjalani operasi katarak dengan ditemani anak tertuanya, Aryani (39).

Aryani menuturkan bahwa katarak yang diderita oleh ibunya sudah terjadi selama kurang lebih empat tahun pada mata kananya dan baru-baru ini menjangkit mata kirinya.

Bisa sembuh hanya lewat operasi

Dilansir dari Kompas.com (16/2/2019), Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) mengatakan bahwa katarak menjadi penyumbang angka tertinggi pada kasus kebutaan di Indonesia.

Sementara itu, satu-satunya cara untuk sembuh dari penyakit tersebut adalah melalui jalan operasi yang biayanya relatif tidak sedikit.

Rumawati (32), anak dari Sukarim menuturkan bahwa selama menderita katarak, ayahnya hanya mengandalkan pengobatan alternatif lantaran keterbatasan biaya untuk berobat secara medis.

Meski sekarang sudah ada BPJS Kesehatan, namun bantuan untuk kasus katarak sudah dibatasi, sebagaimana yang dikutip dari berita Kompas.com (2/8/2018).

Bantuan akhirnya datang

Sukarim dan Sarmini hanyalah dua contoh dari penderita katarak yang juga merupakan warga kurang mampu di wilayah Jepara.

Keberhasilan mereka bisa menjalani operasi katarak hari itu tak terlepas dari peran PT Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya, Kuku Bima Ener-G.

PT Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya, Kuku Bima Ener-G kembali menyelenggarakan bakti sosial dalam bentuk operasi katarak gratis. Kali ini produsen obat herbal tersebut menggandeng pebulutangkis era 90-an, Hariyanto Arbi.Kompas.com/Hotria Mariana PT Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya, Kuku Bima Ener-G kembali menyelenggarakan bakti sosial dalam bentuk operasi katarak gratis. Kali ini produsen obat herbal tersebut menggandeng pebulutangkis era 90-an, Hariyanto Arbi.

"Ya saya terima kasih kepada Sido Muncul atas operasi katarak gratis ini, saya bisa kembali seperti biasa, bisa mengaji lagi," kata Sukarim dengan raut wajah bahagia.

Sebagai informasi, sejak tahun 2011 Sido Muncul telah mengadakan bakti sosial (baksos) dalam bentuk operasi katarak gratis dengan total yang telah dioperasi hingga maret 2019 ini berjumlah 52.000 mata.

Jumlah tersebut tersebar di 27 provinsi, 211 kota atau kabupaten, 238 rumah sakit atau klinik mata di Indonesia.

Ada yang berbeda pada kegiatan baksos Sido Muncul kali ini, karena mereka tak bergerak sendiri.

Produsen obat herbal tersebut menggandeng pebulutangkis era 90-an, Hariyanto Arbi dalam menyelenggarakan operasi gratis bagi 35 penderita katarak kurang mampu di RS Graha Husada, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (30/3/2019).

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat yang hadir dalam seremonial baksos tersebut mengatakan bahwa ini adalah kedua kalinya ia dan Hariyanto bekerja sama menyelenggarakan operasi katarak gratis.

Namun kerja sama kali ini, lanjut Irwan, terasa berbeda sebab Hariyanto sedang maju mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di tingkat legislatif.

Direktur PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat dan Hariyanto Arbi saat meninjau pasien peserta operasi katarak gratis.Kompas.com/Hotria Mariana Direktur PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat dan Hariyanto Arbi saat meninjau pasien peserta operasi katarak gratis.

Bos Sido Muncul itu lantas berpesan pada Hariyanto bahwa untuk menjadi wakil rakyat ia harus tahu permasalahan yang sedang dialami masyarakatnya.

Oleh karena itu, Irwan menyarankan agara Hariyanto turun langsung untuk melihat dan mendengar aspirasi masyarakat.

"Berhubung salah satu Corporate Social Responsibility (CSR) kami adalah Operasi Katarak Gratis, maka saya ajak Hariyanto Arbi untuk ikut melaksanakan kegiatan ini. Jadi apabila terpilih, ia sudah ada gambaran apa yang dibutuhkan masyarakat, khususnya dari aspek kesehatan,” tutur Irwan kepada Kompas.com.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada RS Graha Husada yang diwakili oleh dr. Henny Dyah Lisiana, M.kes, selaku direktur dari rumah sakit tersebut.

Tak lupa, Irwan juga menyerahkan paket produk Sido Muncul kepada lima perwakilan pasien yang telah dioperasi.

Dengan adanya kegiatan ini, Irwan berharap dapat membantu mengurangi angka penderita katarak, khususnya di Jepara.

Masyarakat juga diimbau untuk menghilangkan persepsi bahwa operasi katarak adalah sesuatu yang menakutkan, karena satu-satunya cara untuk sembuh dari katarak hanya dengan operasi.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com