Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Group Chat Polisi Dukung Capres 01 Beredar, Kapolres Bima Sebut Hoaks

Kompas.com - 30/03/2019, 20:02 WIB
Syarifudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Tangkapan layar percakapan grup atau chat group WhatsApp (WA) atau polisi dukung capres nomor 01 Joko Widodo ramai dibahas di media sosial.

Percakapan tersebut berisi diskusi di sebuah grup polisi yang diberi nama Pilpres 2019.  Anggota di grup ini tampak seperti dalam tangkapan layar digambar itu berjumah 43 anggota, yang menyandang pangkat kepolisian, mulai aiptu, AKP sampai AKBP.

Percakapan WA grup ini dialamatkan ke Polres Bima Kota dengan mencatut nama Kapolres AKBP Erwin Ardiansah.

Percakapan di grup WA itu kemudian disebar ke media soial. Dalam layar tangkap chat itu terdapat perintah dari seorang kapolres kepada anggotanya untuk membantu memenangkan pasangan capres nomor urut 01 Joko Widodo.

Baca juga: Hoaks, Beredar Poster Sejumlah Caleg PKS Dukung RUU Poligami

Kapolres Bima Kota AKBP Erwin Ardiansah langsung membantah percakapan tersebut dan memastikan bahwa chat WA yang saat ini beredar adalah bohong alias hoaks. Dia juga geram lantaran namanya dicatut.

“Saya kesal. Itu pesan yang beredar, hoaks. Percakapan yang seolah-olah merupakan grup WA, kemudian di-screenshot lalu disebarluaskan di media sosial. Itu jelas merupakan informasi sesat dan menyesatkan," kata AKBP Erwin dalam keterangan tertulisnya seperti yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/3/2019).

Erwin menilai, penyebaran tangkap layar mirip percakapan di grup WA itu dilakukan oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja ingin mengacaukan suasana pemilu.

"Ini adalah upaya untuk membuat tidak tertibnya atau mengacaukan suasana pemilu yang hingga saat ini berupaya dijaga oleh Polri. Kami tegaskan bahwa Polri tetap bersikap netral dalam Pemilu 2019. Tugas kami hanya untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi,” ujar Erwin.

Baca juga: Di Medan, Dua Penyebar Hoaks Surat Suara Tercoblos Ditahan

Mengenai siapa yang menciptakan konten tersebut, ia dan jajarannya tengah melakukan penyelidikan.

“Kita sedang lakukan penyelidikan untuk membongkar hal tersebut," kata Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com