Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPST Piyungan Kembali Dibuka, Pembuangan Sampah Dilakukan secara Bergilir

Kompas.com - 29/03/2019, 14:33 WIB
Markus Yuwono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, kembali dibuka setelah ditutup selama sepekan, Jumat (29/3/2019).

Pembukaan TPS dilakukan agar tak ada lagi penumpukan sampah seperti yang terjadi saat TPST Piyungan ditutup warga beberapa waktu lalu.

Pembukaan dilakukan secara bertahap. Pembuangan sampah untuk hari ini untuk Kabupaten Sleman dan Bantul, sedangkan untuk Kota Yogyakarta mendapat giliran Sabtu (30/3/2019).

"Tapi sekarang sebagian sudah bisa (membuang)," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY R Sutarto saat ditemui di TPST Piyungan, Jumat.

Baca juga: TPST Piyungan Ditutup, Sampah di Beberapa Titik Kota Yogyakarta Menumpuk

Sutarto mengatakan, untuk hari pertama belum optimal karena di sekitar TPST terdapat pengerjaan jalan. Setelah perbaikan jalan diharapkan sudah bisa kembali normal.

Dari pantauan di lokasi, sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah alat berat dan truk bermuatan material urukan masuk ke lokasi. Mereka memperbaiki akses ke dermaga pembuangan bawah dekat pintu masuk. Sejumlah truk sampah masuk secara bergantian. 

Untuk yang mengakses dermaga bawah, lebar jalannya delapan meter, dan dermaga pembuangan sampah TPST bagian atas lebar aksesnya 20 meter dengan panjang sekitar 100 meter.

DLH juga melakukan pemasangan tutup drainase di dermaga bagian bawah. Hal itu agar tidak terjadi genangan air di sekitar TPST.

"Pengurukan sejak Senin lalu, tepatnya sejak pemberhentian operasional di TPST itu, kami langsung dan bergerak buat akses truk ke badan sampah," ucapnya.

Baca juga: Warga Larang Kendaraan Pengangkut Sampah Masuk TPST Piyungan

Koordinator Komunitas Pemulung TPST Piyungan Maryono mengatakan, warga hari ini sudah sepakat membuka kembali TPST Piyungan.

Warga juga menyepakati tak akan bersikeras menutup TPST Piyungan untuk pelayanan sampah. Warga juga sudah menyampaikan permintaan kepada Pemda DIY untuk melakukan perbaikan jalan, saluran air, hingga penerangan jalan.

Maryono mengatakan, terkait permintaan kompensasi, hal ini perlu koordinasi lebih lanjut.

"Warga menerima, kami ndherek Ngarso Dalem (kami ikut Gubenur DIY Sultan Hamengku Buwono X)," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta, kembali menutup tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, sejak Minggu (24/4/2019). Penutupan ini dilakukan karena tuntutan warga yang pernah diutarakan saat melakukan aksi serupa di akhir 2018 tidak dipenuhi.

Koordinator Komunitas Pemulung TPST Piyungan Maryono mengatakan, warga menutut perbaikan pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah dari Bantul, Kota Yogyakarta, dan Sleman.

Yang utama adalah keresahan warga karena antrean kendaraan pengangkut sampah di sana hingga berjam-jam. Hal ini diakibatkan dermaga sampah sempit.

"Antrean mobil pengangkut sampah sampai 1,5 km. Mereka antre hingga 8 jam. Ini mengganggu warga yang akan beraktivitas," kata Maryono, saat ditemui di TPST Piyungan, Senin (25/3/2019).

Selain itu, jalan menuju ke TPST diminta dibenahi karena kerusakan cukup parah. Hal ini menyebabkan warga dan pelajar yang melewati harus ekstra berhati-hati, apalagi saat musim hujan.

Kemudian, penyediaan sarana dan prasarana penerangan jalan. Masyarakat juga menuntut pembuatan saluran air yang awalnya ada tetapi sudah tertutup sampah. Akibatnya, air masuk ke permukiman warga.

Warga juga menutut fogging secara berkala dan kompensasi untuk setiap KK yang terdampak langsung TPST ini. Ratusan KK dari lima RT di Desa Sitimulyo, sejak TPST seluas 14,5 hektare dibuka 1996, disebut tidak pernah mendapatkan kompensasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com