Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Bismillah, Mahsan Mantan Anak Jalanan Maju Jadi Caleg

Kompas.com - 26/03/2019, 12:25 WIB
Karnia Septia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MATARAM, KOMPAS.com - Mahsan (28), mantan anak jalanan asal Kelurahan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), tahun ini maju menjadi calon legislatif.

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini masuk dalam daftar calon tetap (DCT), dapil Selaparang, Kota Mataram.

"Kita modalnya Bismillah," kata Mahsan, kepada Kompas.com, Minggu (24/3/3/2019).

Alumni Fakultas Hukum, Universitas Mataram (Unram) ini mengaku secara pribadi dirinya tidak memiliki modal berupa materi.

Baca juga: Anak-anak Pakai Kaos Caleg di Jakbar, Bawaslu Telusuri Dugaan Pelanggaran Kampanye

Namun, partai tempatnya bernaung, mendukung Mahsan untuk ikut terjun dalam kontestasi politik tahun ini.

"Secara pribadi memang saya enggak punya modal, tapi partai melihat kami sebagai kader yang potensial dan melihat semangat kami mau nyaleg," beber bapak satu anak ini.

Pria kelahiran 24 Juni 1990 ini mengaku, sebelumnya tidak menyangka akan ikut dalam pileg tahun ini.

Dengan dukungan keluarga, kerabat dan kawan-kawannya, Mahsan kini tengah fokus mempromosikan dirinya menjadi calon legislatif.

Karena memiliki dana kampanye yang minim, Mahsan memilih bersilaturahmi secara dor to dor untuk memperkenalkan diri sebagai caleg dan menyampaikan visi misinya kepada masyarakat.

Dia juga rajin turun ke masyarakat dan bertemu dengan kalangan milenial untuk bertukar pikiran.

Pria yang aktif di Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram ini juga kerap memberikan motivasi kepada para pemuda untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, salah satunya dengan berwirausaha.

Baca juga: Cerita Caleg Asal Jombang, Pagi Menjahit, Malam Kampanye

Dia menilai, wirausaha merupakan salah satu kunci untuk mengurangi masalah pengangguran yang selama ini menjadi persoalan.

"Konsep saya pertama kita anak muda tentu punya jiwa muda semangat, maka ketika saya bertemu kalangan milenial, saya sampaikan seperti itu. Mari kita tunjukan bahwa anak muda itu bisa. Anak muda bisa jadi agen perubahan, anak muda harus bisa jadi tonggak perubahan," kata Mahsan.

Dua tahun jadi anak jalanan

Menjadi anggota dewan sudah menjadi impian Mahsan sejak masih hidup di jalanan.

Mahsan menceritakan, dulu ia terpaksa menjadi anak jalanan karena kesulitan ekonomi.

Sepeninggal ayahnya, kehidupan Mahsan mulai terlunta-lunta. Ia juga sering dipanggil guru BP karena telat membayar SPP.

Mahsan yang lulus SMP saat itu, terpaksa putus sekolah karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMA.

"Waktu itu tahun 2008. Dua tahun saya nganggur tidak sekolah. Jadi tukang parkir, jadi tukang sapu di Pasar Cakra, jadi pemulung, kusir Cidomo, itu yang saya lakukan. Saya kumpulkan modal untuk bisa sekolah," kenang Mahsan.

Pahit getir menjadi anak jalanan pernah dia rasakan.

Sampai suatu ketika, Mahsan bertemu dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Komisi II DPRD Kota Mataram dan Pemda yang saat itu tengah gencar mengatasi persoalan anak jalanan.

Saat diajak berdialog dengan Pemda dan DPRD, Mahsan yang saat itu masih remaja pernah mengutarakan niatnya ingin menjadi anggota dewan.

"Saat itu saya sampaikan kepada bunda Erna (anggota DPRD) buk bisa enggak saya seperti ibu, jadi dewan?" tanya Mahsan saat itu.

Mahsan mengatakan, bahwa dengan duduk di kursi dewan, dia bisa berbuat lebih banyak lagi untuk kepentingan rakyat.

Baca juga: Caleg Jadi Bos Komplotan Pencuri, Alasannya Butuh Duit untuk Kampanye

Baik itu tentang anggaran, kebijakan, terutama untuk anak-anak.

"Saya kepingin setiap anak itu punya hak. Kalau saya di dewan, saya ingin tunjukan bahwa anak jalanan tidak hanya persoalan di masyarakat. Tetapi, ketika kita bisa mengarahkan ke hal positif hal lebih bagus, tentunya mereka bisa berubah menjadi lebih baik," tegas Mahsan.

Mahsan si mantan anak jalanan, kini tengah berusaha menggapai mimpinya menjadi calon legislatif.

Menurutnya, pemuda harus berani tampil dalam kontestasi politik.

"Ini pertama kali saya nyaleg. Kalaupun jadi, ya itu mungkin memang doa saya tahun 2008 itu terkabul ketika masih di jalanan. Yang muda harus tampil, kerja nyata dan kerja ikhlas," tutup Mahsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com