Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Nur, Pengemis yang Diduga Punya Mobil | Anggota Brimob Gugur Diserang KKB di Nduga

Kompas.com - 21/03/2019, 05:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, pada hari Rabu (20/3/2019) membuat seorang anggota Brimob gugur. 

Sebelumnya, pada awal bulan Maret tiga anggota TNI gugur saat terlibat baku tembak dengan KKB di lokasi yang sama. 

Selain itu, berita tentang seorang pengemis bernama Herman alias Nur (86) menjadi sorotan pembaca. Nur diduga memiliki mobil dari hasil mengemis.

Nur tertangkap petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor di Jalan Sholeh Iskandar, pada hari Rabu (20/3/2019).

Baca berita populer nusantara secara lengkap:

1. Baku tembak di Nduga, satu anggota Brimob gugur

Anggota Brimob Polri menuju ke Nduga, Papua, di mana sebelumnya puluhan pekerja infrastruktur dilaporkan tewas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Selasa (4/12/2018). Sebanyak 31 orang disebut tewas dibantai KKB di lokasi proyek jalan Trans Papua yang diduga terjadi pada Sabtu (1/12/2018) dan Minggu (2/12/2018).AFP PHOTO/ANYONG Anggota Brimob Polri menuju ke Nduga, Papua, di mana sebelumnya puluhan pekerja infrastruktur dilaporkan tewas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Selasa (4/12/2018). Sebanyak 31 orang disebut tewas dibantai KKB di lokasi proyek jalan Trans Papua yang diduga terjadi pada Sabtu (1/12/2018) dan Minggu (2/12/2018).

Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar membenarkan adanya kontak senjata yang terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Rabu pagi.

“Ya benar, kontak senjata itu mengakibatkan satu anggota kami gugur,” ungkapnya singkat saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Kapolda Martuani belum menjelaskan terkait kronologi penembakan tersebut. Kompas.com masih berupaya mengkonfirmasi ke sejumlah pihak terkait baku tembak itu.

Sebelumnya, baku tembak juga sempat terjadi antara anggota TNI dan KKB di Nduga pada awal Maret. Kejadian itu mengakibatkan tiga anggota TNI gugur.

Baca berita selengkapnya: 1 Anggota Brimob Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Nduga

2. Fakta di balik Nur, pengemis yang diduga memiliki mobil

Viral seorang pengemis di Bogor diduga memiliki mobil.Twitter @wow_keren, via Tribun Bogor Viral seorang pengemis di Bogor diduga memiliki mobil.

Seorang pengemis bernama Herman alias Nur (86) menjadi viral. Pasalnya, warganet menduga Nur memiliki mobil.

Nur membantah mobil Avanza berwarna hijau yang dinaikinya itu bukan miliknya. Kata Nur, mobil itu dia sewa dari seorang tetangganya.

"Nggak benar itu. Yang viral di media sosial itu bohong. Itu bukan mobil saya, itu saya sewa dari tetangga. Itu kebenarannya," ucap Nur.

Sebelumnya, Nur diamankan petugas di persimpangan lampu merah Lotte Mart, Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Rabu (20/3/2019) pagi. Ia kemudian dibawa ke Kantor Dinas Sosial Kota Bogor untuk dilakukan pendataan.

Baca berita selengkapnya: Kisah Nur, Pengemis yang Beraksi di Bogor Sejak Era Soeharto dan Disebut Miliki Mobil Pribadi

3. Saat Wali Kota Surabaya Risma melihat seragam siswa yang robek

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, memberikan seragam baru kepada siswa SDN Pegirian I, Jalan Wonosari, Kecamatan Semampir, Surabaya, Rabu (20/3/2019).KOMPAS.com/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, memberikan seragam baru kepada siswa SDN Pegirian I, Jalan Wonosari, Kecamatan Semampir, Surabaya, Rabu (20/3/2019).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SDN Pegirian I, Jalan Wonosari, Kecamatan Semampir, Surabaya, Rabu (20/3/2019).

Saat mengamati gedung sekolah, Risma mendapati beberapa siswa SDN Pegirian I mengenakan seragam sobek atau tak layak pakai.

Melihat hal itu, Risma kemudian meminta salah satu stafnya untuk mengambil seragam baru di koperasi sekolah.

Sedikitnya terdapat tiga siswa yang memakai baju sobek-sobek. Risma meminta ketiga siswa itu membuka seragamnya, lalu ia menggantinya dengan seragam baru.

"Di sini rata-rata golongan keluarga menegah ke bawah. Melihat ada baju siswa sobek-sobek, saya kasihan enggak tega," kata Risma, Rabu.

Baca berita selengkapnya: Ini Reaksi Risma Melihat Baju Siswa SD di Surabaya Sobek...

4. Fenomena Helocline di bawah Jembatan Suramadu

Potongan video fenomena Helocline di bawah Jembatan Suramadu, Rabu (20/3/2019)Istimewa Potongan video fenomena Helocline di bawah Jembatan Suramadu, Rabu (20/3/2019)

Sebuah video fenomena Helocline atau bertemunya dua arus air di bawah Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) viral di media sosial, Rabu (20/3/2019).

Video tersebut beredar selain di grup-grup WhatsApp, juga di kanal Youtube maupun Instagram.

Dalam video berdurasi kurang dari 30 detik itu, nampak dua arus air laut di Selat Madura yang berbeda warna hingga nampak membuat garis diantara dua warna yang berbeda kontras. Satu sisi air berwarna hijau muda, satu sisi air berwarna biru tua.

Adi Hermanto, Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, menjelaskan, menyebut fenomena tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

"Fenomena ini terjadi alamiah dan tidak perlu dikhawatirkan," katanya dikonfirmasi melalui telepon.

Baca berita selengkapnya: Viral, Video Fenomena "Helocline" Selat Madura di Bawah Jembatan Suramadu

5. Petani bawang yang pernah curhat ke Sandiaga Uno, ditahan polisi

Petani bawang merah M Subhan (kanan) yang berdialog dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, menyambangi kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, Jumat (15/2/2019). KOMPAS.com/Devina Halim Petani bawang merah M Subhan (kanan) yang berdialog dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, menyambangi kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Brebes, Moh Subhan, warga Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, ditahan penyidik Reskrim Polres Brebes, Selasa (19/3/2019) malam.

Subhan diketahui pernah viral sebagai petani bawang yang curhat di hadapan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Kali ini Subhan ditahan Polres Brebes setelah menjalani pemeriksaan selama tujuh jam pada pukul 14.00-21.00 WIB.

Subhan diduga melakukan penganiayaan terhadap Sukro (71), warga Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal.

"Setelah kami mendapatkan dua alat bukti, kami tetapkan dia sebagai tersangka. Penyidik menyatakan setelah sudah memenuhi syarat dilakukan penahan, kami tahan yang bersangkutan untuk 20 hari ke depan," kata Triyatno

Baca berita selengkapnya: Petani Bawang yang Pernah Curhat ke Sandiaga Ditangkap Terkait Kasus Penganiayaan

Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba, Achmad Faizal, Ghinan Salman, Ramdhan Triyadi Bempah)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com