Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Sandi Melintas, Warga Cirebon Teriak Jokowi Berulang Kali

Kompas.com - 01/03/2019, 23:50 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Khairina

Tim Redaksi


CIREBON, KOMPAS.com – Sejumlah warga di Desa Mertapada, Kecamatan Astana Japura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat memberikan sambutan saat calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno melintas di pinggir jalan, Jumat petang (1/3/2019).

Mereka menyambut Sandi dengan membawa dan membentangkan spanduk bertuliskan “Selamat Datang Bapak Sandiaga Uno Di Cirebon, Tapi Maaf Kami Tetap Pilih Jokowi”.

Tak hanya membentangkan spanduk, para warga ini juga berulang kali meneriakan kata Jokowi ke arah Sandiaga.

Hal itu terjadi di tengah perjalanan Sandiaga Uno menuju Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Baca juga: Fakta Viral Video Pedagang Usir Sandiaga Uno, Diprotes Tim Prabowo-Sandi hingga Gara-Gara Injak Lapak

Dia baru saja menghadiri pertemuan silaturahmi advokat dan notaris dari Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan di salah satu hotel Kota Cirebon.

Pantauan Kompas.com yang tiba lebih awal di jalan tersebut dari rombongan Sandi, para warga berdiri di pinggir jalan.

Mereka membentangkan spanduk dan meneriakkan kata Jokowi berulang kali saat melihat iring-iringan rombongan Sandi melintas.

Meski demikian, Sandiaga Uno tetap membuka kaca mobil dan melambaikan tangan ke arah warga yang berulang kali meneriakkan nama Jokowi.

Mobil yang ditumpangi Sandi bersama rombongan mobil lainnya terus bergerak menuju Pondok Pesantren Nurul Huda, Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Luis, salah satu warga yang turut dalam sambutan tersebut menyampaikan, dirinya melakukan sambutan dengan cara itu karena sudah bulat mendukung Jokowi.

Warga melihat Jokowi berpihak pada rakyat. Jokowi bekerja dengan nyata.

“Karena sudah mantap dukung Jokowi. Kerja Nyata bagus. Yang Jelas sudah terbukti. Yang tadi lewat calon wakil presiden dari kubu nomor 02. Tapi kami pendukung Jokowi,” kata Luis bersama sejumlah warga sekitar.

Meski sempat mendapatkan sambutan demikian, kehadiran Sandiaga Uno di Pondok Pesantren Nurul Huda, Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura juga disambut riuh warga.

Warga sekitar tampak antusias berebut salaman dengan Sandi. Tak sedikit warga yang juga berebut mendekat untuk berswafoto bersama Sandi.

Berpihak pada guru honorer

Di hadapan warga, Sandi menyampaikan sejumlah program yang dinilainya berpihak kepada rakyat.

Sandi menanyakan kesejahteraan guru honorer dan pengangkatan menjadi PNS. Warga yang hadir menjawab, honorer belum sejahtera dan belum diangkat menjadi PNS.

“Di bawah Prabowo–Sandi, kami akan tanda tangani kontrak politik untuk perwakilan para honorer. Melanjutkan, bahwa ke depan yang sudah memiliki pengabdian bertahun-tahun, belasan tahun, puluhan tahun, kita akan tingkatkan kesejahteraan dan statusnya, Amin,” kata Sandi.

Baca juga: Jokowi Heran Keluarga Uno Malah Mendukungnya, Bukan Sandiaga

Menurut Sandi, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dirinya tidak akan mungkin menjadi seperti ini tanpa jasa guru. Dirinya memastikan akan berpihak pada nasib guru dan honorer. Dalam pertemuan tersebut, Sandi juga menyerap aspirasi dari guru honorer yang hadir.

Usai pertemuan itu, Sandi menanggapi sambutan yang dilakukan sejumlah warga yang membawa spanduk dan berulang kali teriak Jokowi.

Sandi menyebut bahwa itu adalah rasa suka cita warga menyambut kehadiran dirinya ke lokasi tersebut.

Dia bersyukur dirinya tidak hanya disambut oleh kalangan pendukung dirinya, namun juga pendukung Jokowi.

“Itu adalah rasa suka cita dari masyarakat menyambut kita. Itu perlu kita syukuri, bahwa sekarang kita bukan saja disambut oleh pendukung yang antusias, tapi juga pendukung Bapak Presiden Jokowi untuk memberikan sambutan,” kata Sandi.

Dia menilai, sikap itu merupakan realitas demokrasi.

Kompas TV Meski sejumlah keluarga besar tidak mendukung dirinya di Pilpres 2019. Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Salahudin Uno mengaku bersyukur. Menurut Sandi hal ini adalah hal yang biasa dalam demokrasi. Sandi menilai perbedaan dukungan dalam pencalonan dirinya pada Pilpres 2019 adalah realita dalam berdemokrasi. Sandi justru menganggap hal ini bentuk kegembiraan sukacita dalam hajat besar yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Menurutnya perbedaan dalam pilihan seperti ini juga pernah dialaminya saat dirinya maju menjadi Wagub DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com