Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembunyikan Sabu di Mulut, Buruh Cuci Ini Ditangkap di Lapas Banceuy

Kompas.com - 24/01/2019, 21:25 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Petugas Lapas Banceuy berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu yang disembunyikan di dalam mulut seorang wanita.

Adapun tersangka seorang wanita berinisial P (40) warga Buah Batu, Kota Bandung yang berprofesi sebagai buruh cuci.

Kepala Pengamanan Lapas Banceuy Eris mengatakan, perempuan ini ditangkap sekitar pukul 11.30 WIB.

Siang itu, pelaku hendak mengunjungi seorang warga binaan. Sesuai protap yang ada, setiap pengunjung ke Lapas Banceuy akan dilakukan pemeriksaan badan.

Kecurigaan terhadap tersangka sebenarnya sudah terjadi ketika perempuan itu sedang mengantre. Petugas melihat gerak geriknya yang aktif.

"Saat dilakukan penggeledahan seluruh badan, petugas meminta perempuan itu membuka mulutnya, tapi dia tidak mau. Akhirnya kami membukanya dan ternyata ada plastik bening yang disembunyikan di bawah lidahnya," kata Eris, di Lapas Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: 6 Fakta Pembunuhan IA yang Dibakar di Ogan Ilir, Pelaku Pesta Sabu Sebelum Eksekusi hingga Dipicu Masalah Utang

Petugas bekerja sama dengan Ditnarkoba Polda Jabar kemudian mengamankan pelaku untuk dilakukan pendalaman.

Dari tangan tersangka, petugas mengamankan 21 paket sabu yang dikemas kecil dengan total seluruh 14 gram.

Selain mengamankan tersangka, petugas juga melakukan tes urine terhadap P.

Hasilnya, saat berusaha menyelundupkan sabu, perempuan tersebut masih dalam kondisi terpengaruh narkoba.

"Kami periksa perempuan yang menjadi kurir ini, bahkan kami juga melakukan tes narkoba dan hasilnya positif. Pengakuannya baru memakai narkoba tersebut tadi malam," katanya.

Berdasarkan keterangan sementara, ini pertama kalinya pelaku mengunjungi seorang warga binaan di Lapas Banceuy.

Adapun napi tersebut berinisial BS yang divonis 10 tahun atas kasus narkoba. Napi asal Bogor itu sudah mendekam di lapas selama 1,5 tahun.

"BS sudah kami karantina untuk pendalaman kasus narkoba ini," tuturnya.

Sementara itu, P mengaku berencana memberikan barang haram itu kepada seorang warga binaan berinisial BS yang dikenalnya di Facebook.

Dari perkenalan itulah perempuan yang berprofesi sebagai buruh cuci ini menjadi kurir sabu.

"Saya kenalan dengan BS di Facebook tiga hari lalu, BS lalu menyuruh saya mengambil bungkus rokok yang isinya sabu," tuturnya.

Pengambilan narkoba itu pun baru dilakukan semalam berdasarkan petunjuk dari BS.

"Baru semalam diambilnya, di kawasan Kepatihan depan Mall Yogya," terangnya.

Setelah barang itu berada di tangannya, BS bahkan meminta P untuk mencoba sabu tersebut. Pada saat kedapatan menyelundupkan sabu ke Lapas Banceuy, P masih dalam pengaruh narkoba.

"Saya disuruh nyoba juga, pas saya coba malah saya gak bisa tidur, nyuci baju saja kuat tadi pagi," ujarnya

Disinggung apakah dirinya diberi upah untuk menyelundupkan sabu tersebut, P mengaku dibayar Rp 500 ribu.

"Ya lumayan upahnya daripada mencuci baju," katanya.

Kompas TV Seorang polisi di Polres Samosir ditangkap oleh petugas Direktorat Narkoba Polda Sumatera Utara karena diduga terlibat peredaran 15 kilogram sabu asal Malaysia. Saat penangkapan, polisi beberapa kali harus melepaskan tembakan peringatan terhadap pelaku bersama satu orang lainnya. Hal ini dikarenakan para pelaku mencoba melawan saat ditangkap di Kota Pematang Siantar. Mereka baru berhenti melawan setelah ditembak di bagian kaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com