Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Aplikasi "Penerjemah Tangisan Bayi" Karya Medha, Cara Kerja Madsaz hingga Diunduh Ribuan Orang

Kompas.com - 18/01/2019, 18:50 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aplikasi Madsaz mampu menerjemahkan lima jenis tangisan bayi, antara lain saat bayi lapar, mengantuk dan ingin bersendawa.

Medhanita Dewi Menanti (36), seorang dosen IPB asal Kabupaten Banyuwangi, adalah penciptan aplikasi tersebut.

Menurutnya, aplikasi Madsaz digarap bareng dengan tim Sekolah Vokasi IPB. Tujuannya untuk membantu para orangtua lebih percaya diri dan mengurangi rasa stress ketika sang buah hati menangis. 

Berikut ini fakta lengkap tentang aplikasi Madsaz:

1. Menerjemahkan lima jenis tangisan bayi

Ilustrasi bayi baru lahir.shutterstock Ilustrasi bayi baru lahir.

Menurut Medhanita, aplikasi Madsaz mampu menerjemahkan 5 jenis tangisan bayi, yaitu saat bayi lapar, bayi lelah, bayi ingin bersendawa, bayi masuk angin, dan bayi rewel karena popok basah, udara terlalu panas atau dingin.

Perempuan yang akrab dipanggil Medha ini menceritakan, ide awal dari pembuatan aplikasi tersebut sudah sejak tahun 2010, saat dirinya hamil anak pertama.

Saat itu, Medha mengikuti seminar tentang tumbuh kembang anak. Salah satu pembicaranya menjelaskan tentang lima klasifikasi tangisan bayi yang ditemukan oleh ahli sound photograph dari Australia Priscilla Dunstan.

"Saat itu saya langsung berpikir berarti tangisan bayi bisa diklasifikasikan melalui komputer. Kebetulan skripsi S1 saya tentang klasifikasi kesesuaian lahan sehingga saya berpikir jika sumber suara juga bisa diproses," katanya kepada Kompas.com, Rabu (17/10/2019).

Baca Juga: Dosen IPB Asal Banyuwangi Ini Ciptakan Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi

2. Penelitian dimulai saat mulai kuliah S2

Ilustrasi bukuMaskaRad Ilustrasi buku

Pada awal menempuh kuliah S2 di IPB jurusan Ilmu Komputer, ibu dari Shofia Dzakka Hanifa ini sudah merencanakan tesis tentang klasifikasi tangis bayi.

Bahkan, sejak semester 1 saat kuliah S2, Medha sudah mencari data-data tentang tangisan bayi.

"Baru tahun 2013 berhasil tapi masih versi desktop. Masih dijalankan menggunakan laptop," ceritanya.

Saat seminar tesis, Medha tidak menyangka jika banyak rekan-rekannya yang antusias terhadap aplikasi tersebut.

Medha juga melakukan pengujian aplikasi software tersebut kepada keponakan dan anak rekannya yang masih bayi.

Baca Juga: Kedokteran UI Luncurkan Aplikasi "Keselamatan Pasien di Puskesmas"

3. Aplikasi Madsaz mulai mendunia

Ilustrasi media sosialViewApart Ilustrasi media sosial

Setelah lulus S2, Medha terus mengembangkan aplikasi tersebut dan pada awal November 2018, aplikasi tersebut sudah bisa diakses melalui android.

"Alhamdulillah, sampai tanggal 14 Januari 2019, aplikasi tersebut sudah di-download sebanyak 7.190 dari 98 negara. Ada list detail negaranya mulai dari Afganistan, Jepang, Suriah, Portugal, dan juga negara di Asia. Tangis bayi ini bersifat universal walaupun berbeda negara, suku, bangsa dan bahasa," jelasnya.

Dia berharap, aplikasi Madsaz dapat membantu orangtua yang baru mempunyai anak agar lebih cepat dan mudah mengetahui arti tangisan bayi. Hal itu akan membuat orang tua merasa lebih percaya diri dalam mengasuh bayinya dan mengurangi tingkat stress orangtua.

Baca Juga: Singapura Rilis Aplikasi untuk Tingkatkan Komunikasi Sekolah-Orangtua

4. Cara kerja aplikasi Madsaz

Ilustrasi SHUTTERSTOCK Ilustrasi

Istri dari Soni Trison ini menjelaskan cara kerja aplikasi Madsaz yaitu dengan menekan tombol "rekam" (IN) atau "record" (EN), ketika bayi menangis.

Output atau arti tangisan bayi akan ditampilkan di layar ponsel dalam waktu 2-20 detik setelah proses perekaman.

Jika yang keluar tulisan 'owh', bayi merasa lelah yang mengindikasikan bayi sudah mulai mengantuk. 'Neh' berarti bayi merasa lapar, 'Eh' berarti bayi ingin bersendawa, 'Eairh', bayi sedang masuk angin atau perut kembung dan 'heh' yang berarti bayi merasa tidak nyaman.

Selain menampilkan arti tangisan bayi, aplikasi ini juga menampilkan solusi yang dapat dilakukan oleh orang dewasa kepada bayinya sesuai dengan klasifikasi tangisannya.

"Dari data uji 35 tangis bayi, akurasinya 94 persen, hampir 100 persen. Kekurangannya adalah kalau ada suara lain atau noise tapi tetap akan dikembangkan menjadi lebih baik. Saya pakai data latih suara bayi 140 tangis bayi," jelasnya.

Baca Juga: Gaet Minat Generasi Milenial ke Sektor Pertanian lewat Aplikasi

5. Medha gunakan aplikasi kepada anaknya sendiri

Medhanita Dewi Menanti, dosen IPB asal Banyuwangi yang menciptakan aplikasi Madsaz yang bisa menerjemahkan tangisan bayiKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Medhanita Dewi Menanti, dosen IPB asal Banyuwangi yang menciptakan aplikasi Madsaz yang bisa menerjemahkan tangisan bayi
Sebagai seorang ibu, Medha sangat mengerti betapa sulitnya memahami arti tangisan bayi dan mencari penyebab bayi menangis.

Menurut Medha, ketika orangtua bertindak cepat dan mengerti penyebab bayi menangis, akan membuat bayi cepat tenang dan berhenti menangis.

"Saya adalah seorang perempuan dan juga ibu. Tahu bagaimana paniknya orang tua saat bayi menangis. Apalagi untuk pertama kali. Dan saya mempraktekkan aplikasi ini pada anak saya sendiri," pungkasnya.

Baca Juga: Google Hapus Aplikasi yang Bisa Intip Telepon dan SMS

Sumber: KOMPAS.com (Ira Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com