JAYAPURA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Matius Nauyagir (22) ditemukan tak bernyawa di dalam kamar tempat tinggalnya di Kampung Arso Kota, Kabupaten Keerom, Papua, Rabu (16/1/2019) malam.
Matius yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai honorer di Pemda Keerom ditemukan tewas dengan badan telentang di atas kasur dan menimbulkan bau tak sedap.
Jasad Matius pertama kali ditemukan oleh dua warga bernama Rikardo Nauyagir dan Vinsen Kyawot.
“Dari keterangan saksi Yusina Nauyagi, bahwa sudah beberapa hari tidak melihat korban Matius Nauyagir, yakni terakhir bertemu pada Sabtu lalu. Hal itu membuatnya ingin mengecek korban di rumahnya,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Kamis (17/1/2019).
Kamal mengatakan, saat saksi mendatangi rumah korban, ia mencium aroma tidak sedap yang keluar dari dalam kamar rumah korban. Lantaran penasaran, saksi pun mengajak rekannya, Rikardo Nauyagir untuk mengecek ke dalam rumah korban.
“Saat itu kedua saksi masuk lewat pintu belakang rumah korban yang dalam keadaan tidak terkunci, kemudian masuk mengecek pintu kamar, namun tidak dapat terbuka karena dalam keadaan terkunci dari dalam sehingga saksi mengintip lewat jendela kamar bagian depan rumah, saat itu mereka melihat korban dalam keadaan terbaring terlentang di atas kasur,” kata Kamal.
Baca juga: Gaji Tak Dibayar, Tenaga Honorer RSUD Baubau Mogok Kerja dan Minta Bantuan Jokowi
Saksi kemudian melaporkan kejadian itu ke kantor polisi setempat. Lalu Polsek Ardi menindaklanjutinya dengan mendatangi lokasi korban meninggal dunia.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, kata Kamal, diamankan barang bukti berupa 1 unit telepon seluler dan barang-barang korban lainnya.
“Kini jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Kwaingga Keerom untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya
Kamal menambahkan dari hasil pemeriksaan fisik (visum luar), Matius diduga sudah meninggal sekitar 3-4 hari laly. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Penyebab meninggalnya korban sementara tidak dapat dipastikan (harus dilakukan otopsi). Namun, pihak keluarga hanya memberikan izin dilakukan pemeriksaan fisik tanpa dilakukan otopsi. Pihak keluarga menerima sepenuhnya atas meninggalnya almarhum dan rencananya jenazah dibawa ke rumah duka di Kampung Arso Kota untuk disemayamkan,” katanya.
Baca juga: Edarkan Sabu, Guru Honorer dan Seorang Kakek Ditangkap Polisi di Riau
Kamal menambahkan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga bahwa pada tanggal 10 hingga 11 Januari 2019, korban dalam keadaan mabuk minuman keras, sehingga besar kemungkinan almarhum meninggal dunia karena sesak napas setelah menenggak miras.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.