Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Tewasnya Seorang Gadis Akibat Dilempar Ponsel Kekasihnya: Gara-gara Menolak Masak Nasi

Kompas.com - 16/01/2019, 19:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Noke alias HM (23) ditahan polisi usai menganiaya kekasihnya, Surni Puling Tuati (22), hingga meninggal dunia.

Pelaku melempar wajah korban dengan telepon genggam dan memukul bagian pundak korban hingga jatuh pingsan. Pertengkaran berujung maut dipicu korban menolak untuk menanak nasi. 

Pelaku sempat membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Namun, saat diperiksa tim medis, nyawa korban tak tertolong.

Berikut ini sejumlah fakta di balik kasus tersebut:

1. Surni tewas di kamar kos setelah dianiaya kekasihnya

ilustrasi kekerasan terhadap perempuan ilustrasi kekerasan terhadap perempuan

Surni Puling Tuati (22), warga Batutenata, Kelurahan Nusa Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah terkena lemparan telepon seluler yang mengenai mata kanan korban.

Kabid Humas Polda NTT Jules Abraham Abast mengatakan, pelaku adalah kekasih korban bernama Noke alias HM (23).

"Selain dilempar menggunakan handphone yang mengenai mata kanan, korban juga dipukul di bagian pundak," ungkap Jules kepada Kompas.com, Selasa (15/1/2018) pagi.

Setelah dilempar ponsel dan dipukul, korban pun pingsan. Korban sempat dibawa ke rumah sakit setempat, namun akhirnya nyawanya tak tertolong.

Baca Juga: Kronologi Seorang Gadis Tewas Dilempar Ponsel oleh Pacarnya

2. Gara-gara menolak menanak nasi

Ilustrasi.BBC/Davies Surya Ilustrasi.

Kedua kekasih tersebut telah tinggal bersama di sebuah indekos di Kelurahan Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kota Kalabahi. Pada hari Sabtu, (12/1/2019), keduanya terlibat pertengkaran. Pelaku emosi setelah korban menolak untuk menanak nasi.

"Karena emosi, pelaku lalu memukul korban sebanyak dua kali di bagian wajah. Karena dipukul, korban lantas mengambil gelas dan piring kemudian memecahkannya di hadapan pelaku," kata Jules.

Sehari sesudahnya, pelaku mengajak korban untuk makan siang bersama. Namun, ajakan tersebut ditolak korban. Hal itu membuat pelaku marah dan melempar mata kanan korban dengan telepon genggam.

"Karena dilempar handphone dan dipukuli, korban pun akhirnya pingsan," kata Jules.

Baca Juga: Gadis 22 Tahun Tewas di Tangan Kekasih setelah Dilempar dengan HP

3. Pelaku sempat membawa korban ke rumah sakit

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Berdasar keterangan kepolisian, pelaku juga sempat memukul pundak korban satu kali sebelum pingsan.

Melihat kekasihnya pingsan, pelaku segera membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Saat itu, pelaku membawa ke RSUD Kalabahi.

Sesampainya di rumah sakit, tim dokter menyatakan nyawa korban tak tertolong. Melihat hal itu, pelaku segera melarikan diri.

"Korban meninggal dunia pada Minggu (13/1/2019) kemarin," ucap Jules.

Baca Juga: Bayi 2 Tahun Tewas Setelah Dilempar oleh Pria dengan Gangguan Jiwa

4. Sempat kabur, polisi berhasil menangkap pelaku

Ilustrasi seseorang diborgol.THINKSTOCK Ilustrasi seseorang diborgol.

Entah apa yang dipikirkan pelaku. Melihat kekasihnya meninggal dunia akibat perbuatannya,  Noke justru lalu melarikan diri.

Tak berselang lama, polisi yang sedang berjaga di Kantor KPUD Kabupaten ALor berhasil menangkap pelaku di depan kantor KPUD Kabupaten Alor.

"Pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolres Alor, sedangkan jenazah korban telah dibawa ke rumah orangtuanya," kata Jules.

Baca Juga: Meski Kondisi Membaik, Bocah yang Dilempar Batu di Depok Masih Trauma

Sumber: KOMPAS.com (Sigiranus Marutho Bere)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com