Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Mahalnya Tiket Pesawat Rute Aceh-Jakarta, Plt Gubernur Surati Presiden hingga Pembuatan Paspor Melonjak

Kompas.com - 14/01/2019, 13:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat di Aceh mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat untuk penerbangan langsung dari Aceh ke Jakarta.

Untuk itu, banyak warga yang memilih penerbangan ke Jakarta via Kuala Lumpur. Salah satu alasannya adalah harga tiket yang lebih murah.

Kondisi tersebut mengakibatkan permintaan pembuatan paspor di Aceh meningkat tajam. Sepanjang Januari, Kantor Imigrasi kelas I TPI Banda Aceh bisa mencetak hampir 200 paspor dalam sehari.

Berikut ini fakta di balik mahalnya harga tiket pesawat Aceh-Jakarta:

1. Alasan warga Aceh memilih penerbangan via Malaysia

Ilustrasi tiket pesawatTHINKSTOCK Ilustrasi tiket pesawat

Harga tiket untuk keberangkatan Minggu (13/1/2019), rute Banda Aceh menggunakan maskapai Air Asia pukul 11.10 via Kuala Lumpur dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pukul 19.30 WIB hanya Rp 716.800.

, tiket dengan tujuan dan jam penerbangan yang sama dengan menggunakan maskapai Lion Air, harga tiket mencapai Rp 3.012.800.

“Mau dibuat bagaimana pun, misalnya dipenggal-penggal tiketnya, dari Banda Aceh ke Kuala Lumpur sekali penerbangan, lalu lanjut ke Jakarta dengan maskapai berbeda, masih tetap murah via Kuala Lumpur. Saya sering menggunakan penerbangan model begini, dan ini sebenarnya memalukan, masak iya dalam negeri jauh lebih mahal,” kata M Yanis, warga Lhoksumawe, Sabtu (12/1/2018).

Hal yang sama disebutkan Agustiar, warga Lhokseumawe. Agustiar memilih terbang via Kuala Lumpur sekaligus bersantai sejenak di negeri jiran tersebut.

“Anggap saja kita santai di luar negeri sebentar. Catatannya, ini kalau kita tidak buru-buru tiba di Jakarta. Tapi kalau buru-buru mahal pun terpaksa kita bayar, saya pernah bayar Banda Aceh ke Jakarta seharga Rp 3 juta lebih,” terangnya.

Baca Juga: Terbang ke Jakarta, Warga Aceh Pilih Lewat Kuala Lumpur

2. Plt Gubernur Aceh surati Presiden 

Pelaksana tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat membuka Bisnis Forum Kawasan Ekonom Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe di Aula Hotel Lido Graha, Lhokseumawe, Rabu (14/11/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Pelaksana tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat membuka Bisnis Forum Kawasan Ekonom Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe di Aula Hotel Lido Graha, Lhokseumawe, Rabu (14/11/2018).

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, Pemerintah Provinsi Aceh akan menawarkan skema penentuan tarif yang lebih rasional pada Kementerian Perhubungan ( Kemenhub).

Namun Plt Gubernur Nova tidak menjelaskan detail tarif rasional yang dimaksud.
“Kami akan berkirim surat mempertanyakan kebijakan tarif tinggi ini kepada Menhub RI dan tembusan kepada Pak Presiden,” ujar Nova.

Sementara itu, Nova juga menyesalkan sikap maskapai yang dianggap lalai mempertimbangkan ekses ekonomi dari penentuan harga tiket pesawat tersebut.

“Saya sesalkan maskapai lalai memprediksi ekses ekonomi yang lebih luas seperti fenomena Banda Aceh ke Jakarta via KL (Kuala Lumpur). Itu sangat merugikan negara," kata Nova melalui pesan singkat ke Kompas.com, Minggu (13/1/2019).

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Mahal di Aceh, Gubernur Surati Presiden dan Kemenhub

3. Warga harap pemerintah selesaikan masalah harga tiket

Ilustrasi bandaraThinkstockphotos.com Ilustrasi bandara
 

Agustiar, warga Lhokseumawe berharap, persoalan ini dibahas serius oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan DPR Aceh dengan seluruh maskapai di Aceh.

“Agar persoalan ini dibahas serius. Kalau pejabat mungkin tidak terasa mahal, karena tiketnya dibayar negara lewat dana perjalanan dinas. Kalau masyarakat kecil, itu sangat terasa mahal,” pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan Yanis, salah satu pengguna jasa penerbangan. Dia menyebutkan, penerbangan langsung dari Banda Aceh ke Jakarta seharusnya menjadi perhatian khusus bagi maskapai di tanah air.

Pasalnya, Provinsi Aceh tercatat dalam sejarah sebagai penyumbang pesawat pertama Indonesia dengan Seulawah 1 dan Seulawah 2 era Presiden Sukarno.

“Dengan begitu, harusnya ada diskon buat rakyat Aceh. Bukan malah sebaliknya jauh lebih malah lewat dalam negeri,” terang Yanis.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Ancam Pariwisata, Gubernur Bangka Belitung Surati Maskapai

4. Permintaan pembuatan paspor melonjak

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Fenomena mahalnya harga tiket ini menyebabkan meningkatnya permintaan pembuatan paspor di Banda Aceh. Sepanjang Januari 2019, Kantor Imigrasi kelas I TPI Banda Aceh mencatat hampir 200 paspor dalam sehari.

Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, Muhammad Hatta mengatakan, sebagian besar warga mengaku membuat paspor karena akan melakukan perjalanan ke Malaysia.

“Alasannya ya untuk mengunjungi keluarga, berlibur dan berobat, dan beberapa waktu terakhir ini dari hasil wawancara petugas memang banyak juga yang mengaku mau ke Jakarta tapi berangkat via Kuala Lumpur karena tiketnya lebih murah,” kata Muhammad Hatta, Sabtu (12/1/2019).

Meski demikian, sebut Hatta, prioritas pembuatan paspor untuk balita dan lansia untuk kepentingan yang prioritas seperti kesehatan dan pengobatan.

Baca Juga: Banda Aceh-Jakarta Bisa Rp 3 Juta Sekali Jalan, Via Kuala Lumpur Rp 2 Juta PP

5. Asosiasi maskapai sepakat turunkan harga tiket pesawat

Ilustrasi bandara KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Ilustrasi bandara

Indonesia National Air Carriers Association (INACA) sepakat menurunkan harga tiket pesawat.

“Kami berkomitmen menurunkan harga tiket diikuti komitmen positif para stakeholder,” kata Ketua Umum INACA I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Jakarta, Minggu (13/1/2019).

Menurut pria yang akrab disapa Ari itu, maskapai dengan stakeholder terkait telah mendiskusikan keputusan ini sejak pekan lalu. Setelah mendengar keluhan masyarakat terkait harga tiket pesawat yang naik, INACA memutuskan untuk menurunkannya.

“Sejak Jumat lalu kami sudah menurunkan tarif harga domestik khususnya Jakarta-Denpasar, Jakarta-Yogyakarta. Walau di tengah kesulitan maskapai nasional yang ada, kami lebih mendengar keluhan masyarakat. Intinya seperti itu," kata Dirut Garuda Indonesia ini.

Baca Juga: Asosiasi Maskapai Penerbangan Sepakat Turunkan Harga Tiket Pesawat

Sumber: KOMPAS.com (Akhdi MArtin Pratama, Daspriani Y Zamzami, Masriadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com