Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Hilang, WN Myanmar Ditemukan Tewas di Pesisir Pantai Maluku Tenggara

Kompas.com - 10/01/2019, 18:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


AMBON, KOMPAS.com - Seorang warga negara (WN) Myanmar, Aung Ko Win alias Tin Ko Win, ditemukan tewas di pesisir pantai perbatasan antara Desa Hoko dan Desa Tamngil Nuhu Yaan, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara.

Pria berusia 25 tahun ini sebelumnya dilaporkan hilang setelah sempat berpamitan dari orangtua angkatnya, Brenda Jamlean, untuk pergi menjaga bagan di perairan Desa Sathean, pada Jumat (4/1/2019).

Baca juga: 15 Jenazah Korban Longsor Sukabumi Ditemukan, 20 Lainnya Masih Dicari

“Namun, hingga keesokan harinya, korban tidak juga kembali ke rumah, sehingga keluarga angkat korban beserta warga Desa Sathean dan pemilik bagan pergi mencari korban,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat, kepada Kompas.com, Kamis (10/1/2019) .

Roem mengungkapkan, setelah dilakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa, Rabu (9/1/2019), di pesisir pantai perbatasan kedua desa tersebut. Saat ditemukan, jasad korban sudah mulai membusuk.

Roem mengatakan, jasad korban kemudian dievakuasi petugas Puskesmas Sathean dan petugas kepolisian ke RSUD Langgur, untuk autopsi.

“Pada pukul 09.00 WIT jasad korban berhasil di evakuasi oleh tim medis Puskemas Sathean dan pihak kepolisan Polres Malra ke RSUD Karel Sadsuitubun, Langgur,” kata dia.

Baca juga: 5 Jenazah Tanpa Identitas Korban Tsunami Selat Sunda Dimakamkan di Pandeglang

Setelah itu, lanjut Roem, jasad korban kemudian dipulangkan ke rumah orangtua angkatnya untuk proses pemakaman.

Roem menyebut, selama berada di Maluku Tenggara, korban tidak memiliki visa serta nomor paspor. Korban sendiri diketahui pernah bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal berbendera Myanmar.

“Sebelum meninggal, korban sudah melaporkan dirinya ke Imigrasi Kota Tual dan korban sedang menunggu hasil dari Imigrasi untuk dipulangkan ke Myanmar,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com