Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Jokowi Beberkan Penyebab Cadangan Devisa Indonesia Melesat Tajam

Kompas.com - 08/01/2019, 13:14 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin Jawa Barat mengungkapkan penyebab peningkatan cadangan devisa Indonesia bisa melesat tajam.

Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyebutkan, aset yang dimiliki Bank Sentral berjumlah 120,7 miliar dollar AS. Jumlah ini meningkat 3,5 miliar dollar AS dibanding November 2018 lalu.

Menurut Dedi, kondisi ini menjadi bukti kesuksesan tim ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama empat tahun ke belakang. Dia berujar, para menteri di bawah kabinet kerja sudah bekerja dengan sangat profesional.

“Mereka tidak terpengaruh dengan iklim politik. Profesionalisme tetap menjadi rujukan. Hasilnya bisa kita lihat, ekonomi Indonesia stabil, kokoh, dan bersaing di tingkat dunia,” kata Dedi, Selasa (8/1/2019).

Ketua DPD Golkar Jawa Barat tersebut berpandangan, fondasi dasar ekonomi Indonesia kini semakin kuat. Hal ini dibuktikan dengan keperkasaan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat jika dibandingkan dengan mata uang lain di Asia. Hari ini rupiah terpantau berada di angka Rp 14.082 per dollar AS.

“Saya kira ini prestasi dan buah kesolidan seluruh jajaran yang dipimpin Pak Jokowi. Para menteri beliau itu orang-orang hebat,” katanya.

Baca juga: Timses Sebut Jokowi Sukses Bangun Kedaulatan Ekonomi, Ini Alasannya

Sebagai sosok yang pernah lama berkecimpung di dunia birokrasi, Dedi mengingatkan satu hal. Menurut dia, APBN dan APBD harus ditata sedemikian rupa untuk mendukung penuh seluruh program peningkatan kesejahteraan yang sedang gencar dilakukan Presiden Jokowi.

“Kondisi ekonomi yang sedang stabil harus direspons secara baik oleh para pemangku kebijakan. Misalnya, APBN dan APBD itu difokuskan untuk kesejahteraan dan peningkatan ekonomi rakyat. Jadi, fokus ini tidak boleh terganggu oleh iklim politik bangsa. Indonesia sudah on the track menuju negara maju di bawah kepemimpinan Pak Jokowi,” ujarnya.

Baca juga: Enam Fakta 2 Pekan Banjir Landa Desa Buluh Cina di Riau, Ekonomi Darurat hingga Sekolah Diliburkan

Lebih lanjut mantan Bupati Purwakarta dua periode itu mengatakan, prioritas utama APBN dan APBD harus diarahkan pada kebutuhan publik. Implikasinya, anggaran tersebut mendorong produktivitas masyarakat dan melahirkan produk bersifat benefit sekaligus profit.

“Belanja yang tidak penting itu dicoret saja, seluruhnya diarahkan untuk produktivitas. Kalau rakyat kita produktif, mereka akan kebal terhadap setiap situasi ekonomi yang kurang menguntungkan. Ada produk baik barang maupun jasa yang bisa mereka jadikan alat untuk bertahan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com