SURABAYA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno prihatin atas kasus korupsi dana proyek fasilitas air minum daerah bencana oleh sejumlah pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kok bisa-bisanya dana proyek di lokasi bencana dikorupsi, saya sangat prihatin," kata Sandi usai menyapa pedagang di komplek Foodcourt Jalan Urip Simoharjo, Selasa (1/1/2019).
Baca juga: Sandiaga Sebut Tes Baca Al Quran Permainan Politik Identitas
Korupsi, menurut dia, adalah permasalahan karakter bangsa Indonesia dan permasalahan moral dan akhlak pejabat.
"Makanya nanti kami akan urai permasalahan korupsi dari hulu sampai hilirnya, apa penyebabnya," terang mantan wagub DKI ini.
Soal hukuman untuk para tersangka pejabat Kementerian PUPR, Sandi menyerahkannya kepada mekanisme hukum yang berlaku.
"Penegak hukum yang paling tahu soal hukuman yang sesuai," ucapnya.
Dalam kasus tersebut, KPK menetapkan delapan orang sebagai tersangka. Empat orang diduga sebagai pemberi dan empat orang diduga sebagai penerima.
KPK mengecam keras aksi dugaan korupsi tersebut karena berkaitan dengan proyek SPAM untuk wilayah yang sempat ditimpa bencana, seperti Donggala dan Palu yang terkena tsunami pada akhir September 2018.
Baca juga: Jual Saham dan Aset, Sandiaga Penyumbang Terbanyak Dana Kampanye
KPK akan mempelajari penerapan hukuman mati terkait kasus dugaan suap sejumlah proyek pembangunan SPAM ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.