Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Perahu Meledak di Sungai Musi, 1 Orang Hilang hingga Kisah Para Korban Selamat

Kompas.com - 21/12/2018, 15:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Satuan Polisi Air Polresta Palembang saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus ledakan perahu jukung Jasa Mulya.

Kasat Polair Polresta Palembang, Kompol Cahyo Yudho Winarno mengatakan, para korban menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda, yakni Rumah Sakit Muhammad Hoesin dan Rumah Sakit AK Gani.

"Penyebab kebakaran masih penyelidikan, untuk saksi-saksi keterangannya kita kumpulkan," kata Yudho.

Hasil pemeriksaan saksi sementara, perahu itu meledak sesaat usai membeli BBM di SPBB terapung. Hanya jarak beberapa meter, api langsung membesar dari badan perahu hingga menyebabkan ledakan. 

"Nanti setelah para korban mulai pulih, kita akan mintai keterangan kejadian, dari sana akan disimpulkan apa penyebab terbakarnya perahu tersebut. Karena kejadian saat perahu baru mengisi BBM,' ujar dia.

Baca Juga: Kronologi Perahu Jukung Meledak di Sungai Musi

4. Kisah korban selamat dari ledakan kapal Jasa Mulya

 

Bowo Kiswantoro (23) tampak terduduk di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Muhammad Hoesin.

Bowo menjadi salah satu korban selamat dari ledakan Kapal Jasa Mulya di Sungai Musi. Bowo adalah anak buah kapal (ABK) kapal jukung Sumber Agung.

Saat itu Bowo berada di dalam kapam yang tengah mengantri untuk membeli BBM di tempat SPBB milik Bukhori. Sambil menunggu antrian, dirinya pun mandi di dalam kapal.

"Setelah saya selesai, David Faris Sarubi (4) yang ikut di dalam kapal langsung masuk ke kamar mandi, karena hanya ada satu kamar mandi, kami bergantian," kata Bowo.

Ketika selesai berpakaian, dia mendengar suara ledakan dari kapal Jasa Mulya yang sedang mengisi BBM di SPBB.

Akibat ledakan tersebut, Bowo tertimpa tumpukan logistik di dalam kapal. Lalu dia teringat istrinya tengah mengandung bayinya. Dia pun berusaha keras menyelamatkan diri. Bowo lalu membawa David yang juga terluka terkena pecahan kaca di dalam kamar mandi.

"Saya terpental karena guncangan itu, langsung terpikir calon bayi, karena istri sedang hamil. Sekuat mungkin saya berusaha untuk menyelamatkan diri," katanya.

Baca Juga: Cerita Bowo Selamat dari Ledakan Perahu di Sungai Musi Setelah Ingat Calon Bayi

5. Petugas menutup arus lalu lintas di jembatan Ampera

Kapal tongkang Jasa Mulya tiba-tiba meledak di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/12/2018). Akibat kejadian ini, tujuh orang mengalami luka bakar.KOMPAS.com/Aji YK Putra Kapal tongkang Jasa Mulya tiba-tiba meledak di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/12/2018). Akibat kejadian ini, tujuh orang mengalami luka bakar.

Ledakan kapal Jasa Mulya di Sungai Musi membuat polisi menutup sementara arus lalu lintas di Jembatan Ampera.

Alasannya, asap hitam pekat yang keluar lokasi kejadian menganggu jarak pandang para pengendara yang melintas jembatan tersebut.

Selain itu, para pengendara motor dan warga sekitar lokasi sempat panik dan dibuat kalang kabut saat terjadi ledakan. Namun tak sedikit warga nekat untuk mendekat dan melihat lokasi kejadian.

"Tadi sore lewat sana (ampera). Suaranya besar sekali, lalu asap keluar, banyak pengendara lain takut juga, Saya juga langsung ngebut takut ada apa-apa," kata David.

Tak berselang lama, David pun putar balik dan kembali bersama warga lainnya untuk menonton kondisi kapal Jasa Mulya.

Baca Juga: Perahu Meledak di Sungai Musi hingga Tutup Arus Lalu Lintas Jembatan Ampera

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com