Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2018, 18:17 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Isu yang beredar di media sosial (medsos) menyebutkan ada 15 anak SD yang hampir menjadi korban penculikan di wilayah Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menyeret Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Poboya bernama Dadang. 

Dadang merupakan pihak yang mem-posting berita tersebut ke medsos dan meresahkan warga sekitar. 

Dalam postingan tersebut, dugaan penculikan itu terjadi pada Kamis 13 Desember 2018, sekitar pukul 10.00 WITA. Lokasinya sekitar 200 meter dari SDN Poboya.

Isi informasi yang disebarkan oleh Kepsek SDN Poboya menyebutkan, ada empat orang pria dewasa yang mengendarai mobil, mencoba mengiming-imingi boneka mainan barbie, laptop, handphone, dan sebagainya kepada salah satu siswanya.

Dengan catatan ia harus mencari teman lainnya untuk mendapatkan benda-benda yang dijanjikan.

Baca juga: Buktikan Kesungguhan Cinta Suami, Istri Palsukan Penculikan Anaknya

Lantaran isu tersebut meresahkan warga, Kapolres Palu AKBP Mujianto langsung memerintahkan anggota intel Polres Palu dan Babinkamtimas untuk melakukan penyelidikan.

Polisi kemudian mendatangi SDN Poboya dan bertemu dengan kepala sekolah Dadang yang memposting informasi dugan penculikan tersebut.

“Setelah anggota kami datang ke SDN Poboya dan bertemu kepala sekolah yang benama Pak Dadang itu, dia menjelaskan ada informasi dari salah satu guru yang menceritakan kasus ini berdasarkan cerita muridnya atas nama V. Katanya lelaki dewasa itu meminta V untuk membawa teman-temanya kalau mau HP, laptop dan boneka barbie, ” kata Kapolres palu Mujianto, Jumat (14/12/2018).

Kepsek SDN Poboya Dadang mengaku khawatir saat mendapatkan cerita V, lantas memposting cerita siswanya tersebut ke medsos.

Polisi kemudian mendatangi rumah siswa V. Dari keterangan V,  bocah tersebut membenarkan ada sejumlah pria di dalam mobil warna hitam yang menawarkan benda-benda tersebut. Setelah itu pria dewasa tersebut pergi meninggalkan V.

Baca juga: Pelaku Penculikan 3 Warga di Medan Ditangkap, Salah Satunya Polisi

 

V kemudian mengatakan bahwa ada dua temannya yang juga melihat kejadian itu. Namun ketika polisi mengkonfirmasi dua siswa lain yang disebutkan V, mereka mengaku tidak melihat kejadian tersebut.

Atas kejadian postingan dugaan penculikan yang meresahkan warga tersebut, Kapolres palu meminta agar warga tidak mudah menyebarkan informasi di medsos yang dapat meresahkan masyarakat lainnya.  Meskipun, tujuan penyebaran informasi tersebut adalah baik.

Kapolres Palu juga meminta para orangtua tetap waspada dan menjaga anaknya. Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk melapor ke pos polisi terdekat atau anggota Babinkamtimas jika menemukan informasi yang mencurigakan seperti dugaan penculikan ataupun ada hal lain.

“Kasus ini masih kita cari kebenaranya. Dan saya mengimbau agar para orangtua tetap mengontrol putra-putrinya untuk menjaga sesuatu hal yang tidak kita inginkan terjadi,” ujar Kapolres Palu. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com