Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA POPULER NUSANTARA: NH Dini Tutup Usia, Mayat Mengapung di Selat Malaka hingga Perburuan KKB di Papua

Kompas.com - 05/12/2018, 05:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar duka bagi dunia sastra di Indonesia. Sastrawan NH Dini (82) meninggal dunia akibat kecelakaan di tol Semarang, pada hari Selasa (4/12/2018) sore. Berita tersebut langsung menyita perhatian pembaca di Kompas.com.

Selain itu, kasus pembantaian 31 pekerja di Kabupaten Nduga, Papua, juga menjadi sorotan. Pembaca ingin mengetahui sejauh mana sikap tegas aparat keamanan menegakkan hukum terhadap KKB.

Berikut berita populer Nusantara pada hari Selasa (4/12/2018):

1. NH Dini meninggal dunia karena kecelakaan

Ilustrasi kecelakaannastenkapeka Ilustrasi kecelakaan

Sastrawan NH Dini (82) meninggal dunia akibat kecelakaan, Selasa (4/12/2018) sore, dan jenazah langsung dibawa ke RS Elisabeth Semarang.

Kepala Humas RS Elisabeth, Probowati Condronegoro membenarkan bahwa NH Dini telah tutup usia. 

"Beliau meninggal dunia pukul 16.30 WIB saat berada di IGD rumah sakit Elisabeth," ujarnya.

Dari informasi yang diperoleh, saat melewati turunan Gombel, mobil yang dikendarai NH Dini tertimpa muatan truk yang ada di depannya.

Jenazah akan disemayamkan di Wisma Lansia Harapan Asri. Pada hari Rabu (5/12/2018) pukul 12.00 WIB, jenazah akan dikremasi di pemakaman Kedungmundu Semarang.

Baca berita selengkapnya: Sastrawan NH Dini Tutup Usia Akibat Kecelakaan

2. Teror KKB di Nduga tewaskan 31 orang pekerja

Pasukan Marinir mengikuti HUT Ke-71 Korps Marinir di Pantai Tambak Wedi di Surabaya (15/11/2016). Surabaya menjadi salah satu basis militer berikut industri pendukung militer di Indonesia (kiri). Anggota TNI Batalyon Infanteri Raider 112/Dharma Jaya menggelar latihan di perairan Desa Kajhu, Aceh Besar, Aceh (22/11/2016).Bahana Patria Gupta Pasukan Marinir mengikuti HUT Ke-71 Korps Marinir di Pantai Tambak Wedi di Surabaya (15/11/2016). Surabaya menjadi salah satu basis militer berikut industri pendukung militer di Indonesia (kiri). Anggota TNI Batalyon Infanteri Raider 112/Dharma Jaya menggelar latihan di perairan Desa Kajhu, Aceh Besar, Aceh (22/11/2016).

Peristiwa berdarah terjadi di Nduga, Papua, pada hari Minggu (2/12/2018). Sebanyak 31 pekerja bangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, tewas diduga diberondong oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Sebanyak 150 anggota keamanan gabungan TNI-POlri segera diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan situasi. Selain itu, misi para petugas adalah mengevakuasi para korban.

Sebelum muncul kabar tersebut, aparat TNI-Polri memberlakukan status siaga satu di sejumlah wilayah Papua terkait acara HUT OPM pada tanggal 1 Desember 2018. Hingga saat ini usaha aparat keamanan melumpuhkan KKB terus dilakukan. 

Baca berita selengkapnya: 6 Fakta Pembantaian 31 Pekerja oleh KKB di Nduga Papua, Ratusan Aparat Dikerahkan hingga Sulitnya Medan

3. Polisi gerebek Karaoke yang sajikan penari telanjang

Ilustrasi.IST Ilustrasi.

Sebuah rumah karaoke di Jalan Semeru, Kota Blitar, Jawa Timur, digerebek polisi, Senin (3/12/2018) dini hari.

Dua penari striptis atau penari telanjang di salah satu ruangan karaoke diamankan berikut 2 tamunya saat menggelar pesta.

Saat digerebek, kata Kasubdit IV tindak Pidana Kekerasan Anak dan Wanita Ditreskrimum Polda Jawa Timur, AKBP Festo Ari Permana, kedua pemandu dalam keadaan telanjang berikut kedua tamunya.

"Sebanyak 19 pemandu lagu dan jajaran manajemen yang bertugas juga diamankan untuk dimintai keterangan," katanya di Mapolda Jawa Timur, Selasa (4/12/2018).

Baca berita selengkapnya: Polisi Gerebek Pesta Tari Telanjang di Rumah Karaoke di Blitar

4. Kasus mayat mengapung di Selat Malaka

Proses evakuasi korban yang ditemukan mengapung di kawasan perairan Selat Malaka di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/12/2018). KOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Proses evakuasi korban yang ditemukan mengapung di kawasan perairan Selat Malaka di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/12/2018).

Pihak kepolisian terus menyelidiki kasus penemuan sembilan mayat di Perairan Selat Malaka wilayah Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Untuk penyebab kematian para korban masih diselidiki oleh jajaran Polres Bengkalis. Saat ini sudah dibentuk tim penyelidikan dan berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto pada Senin (3/12/2018).

Namun demikian, Sunarto belum bisa memastikan penyebab kematian para korban tersebut.

"Kalau diduga kapal tenggelam, petugas belum menerima laporan. Saat ini petugas mendalami keterangan keluarga korban yang teridentifikasi," sebut Sunarto.

Baca berita selengkapnya: Penjelasan Polda Riau Terkait Temuan 9 Mayat di Perairan Selat Malaka

5. Keluarga ini akui Sensen adalah Rasul

Ketua MUI Kecamatan Caringin dan Kepala Desa Purbayani saat ditemui di Mapolres Garut, Selasa (4/12/2018)Ari Maulana Karang/Kompas.com Ketua MUI Kecamatan Caringin dan Kepala Desa Purbayani saat ditemui di Mapolres Garut, Selasa (4/12/2018)

Pengakuan satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan tiga orang anaknya, terhadap Sensen Komara sebagai Rasul, cukup membuat gempar.

Surat pengakuan tersebut dikirimkan kepada aparatur negara dari mulai tingkat RT hingga Presiden RI.

Hamdani, sebagai kepala keluarga, menandatangani surat pernyataan pengakuan Sensen Komara sebagai Rasul Allah dengan materai Rp 6000 tertanggal 20 November 2018 tersebut. Istri dan tiga anak Hamdani pun turut menandatangani surat pernyataan itu. 

"Ashadu Anla Ilaha Illaloh Wa Ashadu Anna Bapak Drs. Sensen Komara Bin Bapak Bakar Misbah Bin Bapak KH Musni Rosulalloh," tulis Hamdani dalam suratnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut Wahyudijaya mengakui telah menerima informasi soal surat yang dibuat keluarga Hamdani tersebut.

Baca berita selengkapnya: Satu Keluarga di Garut Akui Sensen Sebagai Rasul dan Berganti Syahadat

Sumber: KOMPAS.com (Ari Maulana Karang, Achmad Faizal, Citra Indriani, Michael Hangga Wismabrata, Nazar Nurdin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com