Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Evakuasi Mahasiswa Papua hingga Avanza Masuk Kuburan

Kompas.com - 04/12/2018, 05:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buntut aksi peringatan Papua Merdeka di Surabaya berbuntut panjang. Ratusan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua diamankan polisi usai menggelar aksi para hari Sabtu (1/12/2018).

Pengamanan para mahasiswa tersebut dilakukan untuk mencegah bentrokan dengan massa dari Pemuda Pancasila Surabaya.

Polisi pun terpaksa menjemput paksa para mahasiswa yang masih bertahan di asrama Papua di Surabaya.

Selain itu, berita viral tentang kronologi mobil Avanza masuk di sebuah area kuburan di Pasuruan mendapat perhatian pembaca.

Berikut ini deretan berita populer Nusantara:

1. Polisi jemput "paksa" ratusan mahasiswa Papua di Surabaya

Asrama mahasiswa Papua di Surabaya dikepung polisi, Minggu (2/12/2018) malam.KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Asrama mahasiswa Papua di Surabaya dikepung polisi, Minggu (2/12/2018) malam.

Sekretaris Pemuda Pancasila Surabaya Baso Juherman mengatakan, massa Pemuda Pancasila sudah sejak Sabtu (1/12/2018) mengawal gerak-gerik 100 lebih warga Papua yang berkumpul di asrama tersebut.

"Kemarin hari Sabtu (1/12/2018), mereka menggelar aksi peringatan Papua Merdeka. Kami tidak ingin ada aksi separatisme di Surabaya. Kami ingin Surabaya kondusif," ujarnya.

Untuk mencegah bentrokan, polisi pun menjemput ratusan mahasiswa yang bertahan di asrama unuk mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya pada hari Minggu (2/12/2018).

Polisi menyediakan dua bus untuk mahasiswa Papua yang merupakan pendatang dari daerah lain.

Sementara itu, Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya menyebut ada intimidasi terhadap kelompok mahasiswa Papua di Surabaya dalam aksi peringatan 57 Tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat.

Bagaiamana situasinya saat ini pasca peringatan HUT OPM di Surabaya?

Baca berita selengkapnya: Minggu Malam, Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Dikepung Polisi

2. Ini kata polisi tentang Avanza nyelonong di kuburan 

Ilustrasi Kuburan/JITETKompas Ilustrasi Kuburan/JITET

Warga Pasuruan, Jawa Timur, dihebohkan berita masuknya mobil Toyota Avanza di sebuah kuburan pada Senin (26/11/2018). Banyak warga mengaitkan kejadian ini dengan cerita mistis, tetapi hal itu langsung ditepis pihak kepolisian.

Kasatlantas Polres Pasuruan AKP Eko Iskandar menjelaskan mobil tersebut bukanlah tiba-tiba masuk ke lokasi kuburan.

Mobil Avanza bernomor polisi L 1385 KX tersebut mengalami kecelakaan pada Senin (26/11/2018) sekitar pukul 03.30 WIB.

Mobil yang ditumpangi lima orang tersebut melaju dari arah Malang. Kemudian, saat di lokasi kejadian, mobil tiba-tiba hilang kendali dan mengarah ke kiri. Mobil lalu menabrak trotoar dan rambu, kemudian terpental masuk ke dalam kuburan.

"Banyak saksi mata yang melihat kejadian itu. Jadi, kalau tiba-tiba masuk kayaknya tidak, tapi ada kejadian sebelumnya yang membuat mobil ini masuk ke dalam makam," kata Eko, dilansir dari Tribunmedan.com.

Baca berita selengkapnya: Polisi Jelaskan Kronologi Avanza Masuk Kuburan di Pasuruan

3. Alasan driver Grab pindah ke Go-Jek di Kota Malang

Massa driver GrabBike yang unjuk rasa di kantor Grab Indonesia di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan dikawal ratusan aparat kepolisian. Kamis (5/1/2017)Kompas.com/Robertus Belarminus Massa driver GrabBike yang unjuk rasa di kantor Grab Indonesia di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan dikawal ratusan aparat kepolisian. Kamis (5/1/2017)

Puluhan driver ojek online Grab di Kota Malang beralih ke Go-Jek, Senin (3/12/2018). Alasannya, pendapatan yang didapat dari menjadi driver Grab semakin menurun. Berbeda dengan di Go-Jek yang dinilai masih lebih tinggi.

Para driver Grab pun mendatangi kantor Manajemen Go-Jek Kota Malang di Jalan Laksamana Martadinata, Kota Malang untuk mendaftar.

Untuk medapatkan bonus minimal Rp 50.000, seorang driver Grab harus menghasilkan 200 berlian. Bonus berikutnya adalah Rp 80.000 dengan 265 berlian, Rp 130.000 dengan 350 berlian dan Rp 180.000 dengan 400 berlian.

Baca berita selengkapnya: Perkara Bonus, Driver Grab Berbondong-bondong Beralih ke Go-Jek

4. Mayat di Selat Malaka terus bertambah

Petugas gabungan dari Basarnas melakukan evakuasi satu korban yang mengapung di kawasan perairan Selat Malaka di Kabupaten BengkalisKOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Petugas gabungan dari Basarnas melakukan evakuasi satu korban yang mengapung di kawasan perairan Selat Malaka di Kabupaten Bengkalis

Polda Riau kembali menemukan mayat mengapung di Selat Malaka. Hingga hari Senin (3/12/2018), polisi menemukan 9 mayat. Sebelumnya, polisi menemukan 7 mayat, 2 diantaranya berhasil teridentifikasi. 

Polisi dari dua negara, Indonesia dan Malaysia, pun harus bekerja keras mengungkap misteri kematian para jasad yang kondisi sudah hancur terendam air laut. 

Seperti diketahui, Polda Riau bekerja sama dengan jajaran polisi Diraja Malaysia dan Marine Police (polisi laut Malaysia) karena lokasi penemuan sejumlah mayat berada di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Apa yang terjadi pada para jasad tersebut?

Baca berita selengkapnya: 5 Fakta Kasus 7 Mayat Mengapung di Selat Malaka, Temuan Uang 2.600 Ringgit hingga Jasad Sulit Dikenali

5. Seorang mahasiswa IT Telkom meninggal di Curug Bayan

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban Mohammad Aldi Prayogi (18), mahasiswa asal Kalimantan Tengah yang tewas tenggelam saat berwisata di air terjun Curug Bayan, di Grumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (2/12/2018).Dok. Tagana Banyumas Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban Mohammad Aldi Prayogi (18), mahasiswa asal Kalimantan Tengah yang tewas tenggelam saat berwisata di air terjun Curug Bayan, di Grumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (2/12/2018).

Sekitar pukul 15.30 WIB, hari Minggu (2/12/2018), korban dan dua rekannya naik ke atas tebing air terjun dan bermaksud mengambil swafoto.

Namun nahas, korban yang bernama Mohammad Aldi Prayogi (18), terpeleset dari atas tebing andesit setinggi lima meter tersebut.

"Saat kejadian, kedua rekan korban berusaha menolong, namun tidak kuat dan mencari pertolongan," ujarnya.

Mengetahui hal tersebut, pengelola wisata Curug Bayan melaporkan kejadian ke Polsek Baturraden dan menghubungi Tim Tagana untuk membantu pencarian.

Korban akhirnya dapat ditemukan di dasar air terjun dan dievakuasi pada pukul 16.50 WIB dalam kondisi meninggal.

Baca berita selengkapnya: Terpeleset saat "Selfie" di Curug Bayan Banyumas, Mahasiswa IT Telkom Tewas Tenggelam

Sumber: KOMPAS.com (M Iqbal Fahmi, Michael Hangga Wismabrata, Andi Hartik, Aprillia Ika, Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com