Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik HUT OPM di Papua, 500 Personel TNI-Polri Dikerahkan hingga Status Siaga Satu

Kompas.com - 03/12/2018, 17:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Pio menyarankan agar warga tetap beraktivitas seperti biasa untuk tidak terpengaruh dengan kelompok tertentu yang dapat merugikan diri sendiri.

“Jangan terpengaruh pada gerakan-gerakan yang merugikan kepentingan umum,” kata Pio di Koramil 1710-02/Timika, Jumat (30/11/2018). Untuk pengamanan 1 Desember, TNI menurunkan 100 personel untuk mendukung Polres Mimika.

"Kami akan melakukan patroli dan sweeping di beberapa tempat yang sudah ditentukan, baik secara terbuka maupun tertutup," pungkas Pio.

Baca Juga: Dua Prajurit TNI Gugur Ditembak Anggota OPM di Puncak Jaya, Papua

4. Kondusif, Pjs Kapolres Mimika ucapkan terima kasih

Pjs Kapolres Mimika AKBP Fernando Sanches Napitupulu menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat karena telah menciptakan situasi aman dan kondusif pada 1 Desember yang diklaim sebagian warga Papua sebagai HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Menurut dia, sejak Jumat (30/11/2018) hingga Minggu (2/12/2018) situasi Kabupaten Mimika sangat kondusif.

Polisi tidak menemukan adanya aktivitas kelompok warga yang merayakan 1 Desember sebagai hari kemerdekaan OPM secara terbuka.

Aktivitas masyarakat sendiri berjalan seperti biasa pada 1 Desember kemarin. Namun, aparat TNI-Polri masih tetap bersiaga.

"Mimika sangat kondusif," kata Sanches kepada Kompas.com, Minggu (3/12/2018).

Baca Juga: Mimika Kondusif, Tak Ada Perayaan HUT OPM

5. Polisi telah beri peringatan tegas kepada OPM

Sebanyak 520 personel gabungan dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satuan Bravo 90 TNI AU yang tergabung dalam Satgas Gultor TNI mengikuti latihan penanggulangan terorisme di sejumlah titik di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (1/8/2018).DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Sebanyak 520 personel gabungan dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satuan Bravo 90 TNI AU yang tergabung dalam Satgas Gultor TNI mengikuti latihan penanggulangan terorisme di sejumlah titik di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Kepolisian Daerah Papua menyatakan, akan melakukan penegakan hukum bagi pihak yang melakukan pengibaran bendera bintang kejora (lambang yang biasa digunakan TPN/OPM) pada tanggal 1 Desember.

Polda Papua juga mengingatkan akan ada konsekuensi apabila kelompok OPM melakukan aksi teror pada 1 Desember.

"Apabila mereka melakukan teror. Kita teror juga mereka,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes (Pol) Ahmad Mustofa Kamal, Kamis (29/11/2018).

Kamal menambahkan, bila ada kelompok masyarakat yang memiliki pemahaman berbeda dengan NKRI, aparat kepolisian akan melalukan tindakan humanis.

“Kalau ada kelompok yang berseberangan dengan kita, tentu perlu ada pendekatan. Bukan malah kita tindak. Ini masalah pemikiran yang berbeda. Perlu ada pendekatan,” kata dia.

Baca Juga: Polda Papua Ingatkan Konsekuensi bila OPM Lakukan Teror pada 1 Desember

Sumber: KOMPAS.com (John Roy Purba, Irsul Panca Aditra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com