Mengenal Melisa, Menggapai Mimpi dengan Kedua Kakinya

KOMPAS.com - Keterbatasan fisik tidak membuat Melisa Diana Putri (8) patah arang untuk meraih prestasi.

Siswi kelas 2 SDN Tukul II Kecamatan Sumber, Probolinggo, Jawa Timur, tersebut jago matematika dan suka membaca buku.

Meskipun tak memiliki sepasang tangan, namun Melisa tak lelah membantu orangtuanya membersihkan rumah dengan kedua kakinya.

Perjalanan hidup gadis kecil yang pernah menjadi duta sekolah untuk lomba baca tulis, mengungkapkan sejumlah fakta.

1. Menjadi duta sekolah karena tulisannya rapi

KOMPAS.com/Junaedi Ilustrasi sekolah

Tatapan tajam penuh percaya diri terlihat saat Melisa menulis di papan tulis dengan kaki kanannya. Sementara, kaki kirinya tampak kokoh menopang tubuhnya yang mungil.

Jari kaki Melisa menjepit erat kapur tulis dan mulai bergerak halus menulis huruf demi huruf di depan kelas. Tri Ida Nurfaeni, guru Melisa, mengakui tulisan Melisa terbilang rapi.

“Dia memang sedikit mendapatkan perhatian lebih, karena keterbatasan fisik. Semangatnya luar biasa. Dia selalu masuk ranking lima besar,” kata Feni.

Melihat kelebihannya menulis rapi, pihak sekolah pernah menunjuk Melisa menjadi duta sekolah dalam lomba baca tulis tingkat kecamatan.

Baca Juga: Baca juga: Kisah Melisa, Siswa SD Berprestasi Meski Menulis Hanya dengan Kaki

2. Hanya memiliki sepasang kaki, Melisa ingin menjadi guru

Kompas.com/Kontributor Nunukan, Sukoco Ilustrasi: Seorang guru mengajar di salah satu SD di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara beberapa waktu lalu.

Anak pasangan Suyitno dan Winarsi ini mengaku tak pernah merasa minder atau lelah untuk belajar.

Saat di rumah, Melisa tak segan membantu kedua orangtuanya membersihkan rumah. Gagang sapu dia kalungkan dan pundaknya dia gerakan untuk menyapu lantai rumahnya.

Sejak bangun tidur hingga malam hari, hampir seluruhnya dilakukan secara mandiri.

“Saya nggak pernah capek. Sudah biasa. Nggak capek kok. Kalau cita-cita, saya ingin jadi guru, mau ngajar anak-anak,” katanya, Senin (12/11/2018).

Tekad dan semangat tersebut pun membuat Kepala Sekolah SD, Nyoto, berjanji akan mengupayakan Melisa bisa terus melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA.

“Kami upayakan cita-citanya terwujud,” kata Nyoto.

Keluarga Suyitno dan Winarsi jauh dari keluarga berada. Sehari-harinya pasangan tersebut bekerja sebagai butuh tani.

Baca Juga:Baca juga: Semangat Adul, Anak Difabel yang Tak Minder dan Aktif Ikut Pramuka

3. Dikenal jago matematika dan suka membaca buku

MaskaRad Ilustrasi buku

Meskipun hanya memiliki sepasang kaki, tidak menyurutkan semangat Melisa untuk belajar. Salah satu hobinya adalah membaca buku.

Feni mengatakan, buku apapun di sekolah dibaca oleh Melisa. Saat ditanya, Melisa mengaku ingin menambah wawasan dari buku yang dia baca.

Selain dikenal pintar membaca, Melisa juga dikenal pandai matematika. Kepintaran Melisa dan pribadi yang ramah, membuat Melisa memiliki banyak teman.

Hingga saat ini, tidak ada satu pun temannya yang mengejek kekurangan Melisa.

Baca Juga:Baca juga: Demi Kesehatan Fisik dan Mental, Jangan Malas Membaca Buku

4. Perjuangan Melisa membuat Wabup menangis

Shutterstock Guru matematika.

Melisa yang lahir tahun 2010, merasa senang saat mendapat tamu pejabat. Salah satu alasannya adalah dirinya mendapat bantuan peralatan untuk belajar.

Salah satu pejabat yang pernah datang menemui Melisa di sekolah adalah Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko.

Wabup pun sempat menangis saat Melisa mengatakan cita-citanya ingin menjadi guru .

“Ingin menjadi guru, untuk mengajar anak-anak,” kata Melisa kepada Wabup Joko.

Saat menerima bantuan, Melisa pun tak dapat menyembunyikan kegembiraanya mendapat peralatan belajar.

“Senang, bisa menggambar dan menulis,” tuturnya polos.

Baca Juga:Baca juga: Baca juga: Festival Literasi, Upaya Menggerakkan Masyarakat untuk Menulis

Sumber: KOMPAS.com (Ahmad Faisol)